Tak Berkategori

BREAKING! Banjarmasin Resmi Lanjutkan Sekolah Tatap Muka

apahabar.com, BANJARMASIN – Kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Banjarmasin resmi berlanjut hingga sepekan ke…

Featured-Image
Banjarmasin resmi memperpanjang kebijakan belajar tatap muka hingga sepekan ke depan. Foto: Dok.apahabar.com

Diwartakan sebelumnya, Pemkot Banjarmasin tengah dihadapkan pada pilihan sulit; apakah tetap melanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM) atau fokus pada penanganan Covid-19 yang angkanya kian membubung.

Bermula ketika sejumlah guru dan murid terpapar Covid-19. Selama simulasi PTM, bakabar.com mendapati fakta masih ada siswa asal zona oranye mencoba mengikuti sekolah tatap muka di zona hijau. Hal itu membuktikan masih ada orang tua yang tak paham aturan zonasi PTM.

Usai simulasi PTM, dua guru dan seorang murid diketahui terjangkit Covid-19. Rinciannya, masing-masing satu guru di SMPN 33, dan SDN 8 Pengambangan. Sisanya, seorang murid SDN 9 Pengambangan.

Desakan menyetop PTM sebenarnya sudah mencuat jauh sebelum temuan guru dan murid yang terpapar Covid-19. Kini suara desakan bisa lebih bulat. Yang mana, zona oranye Covid-19 di Banjarmasin mengalami perluasan.

Disdik kukuh menggelar PTM. Alasannya; krisis kurikulum. Sabtu malam ini (17/7) nasib PTM di Banjarmasin mulai diputuskan. Pemkot akan mengevaluasi pelaksanaan PTM. Apakah tetap berlanjut, atau rela menghentikannya demi menekan penyebaran Covid-19 seperti yang dilakukan oleh sejumlah daerah tetangga.

1. Guru-Siswa Positif

Disdik Banjarmasin menemukan satu tenaga pendidik terkonfirmasi positif Covid-19.

Guru tersebut berdinas di SMPN 33 Basirih, Banjarmasin Barat. Alhasil, aktivitas SMPN 33 ditutup selama beberapa hari sambil menunggu kondisi normal.

"Yang nyata dulu sampai 2-3 hari. Jadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring dulu," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Banjarmasin, Sahnan.

Disdik akan melihat perkembangan tenaga pendidik maupun siswa. Jika tidak ada masalah, Disdik berencana menggelar kembali PTM di SMPN itu.

"Disterilkan dulu sekolahnya. Guru juga otomatis tidak turun dan bekerja di rumah," pungkasnya.

Pihaknya juga berencana menyemprot cairan disinfektan di SMPN 33 Banjarmasin. "Ya mau disemprot," ucapnya.

Terbaru, satu tenaga pendidik di Kota Banjarmasin kembali dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19. Guru tersebut berdinas di SDN 8 Pengambangan, Banjarmasin Timur. Alhasil, aktivitas SDN 8 tersebut ditutup. Selama beberapa hari sambil menunggu kondisi normal.

"Iya tutup selama 10 hari mulai Kamis kemarin (15/7) dan terakhir turun," ujar salah satu wali murid, Sarkamah.

Ibu 38 tahun itu bilang libur sekolah lantaran seorang tenaga pendidik, dan seorang siswa dilaporkan sakit.

"Yang terkena Covid-19. Tapi tidak tahu siapa orangnya," pungkasnya.

Atas laporan itu, sekolah melakukan penyemprotan disinfektan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Pas tahu ada yang kena dilakukan penyemprotan," ucapnya.

Namun begitu, Sarkamah tidak khawatir buah hatinya terpapar Covid-19. Karena anaknya hanya beraktivitas di sekitar lingkungan sekolah, tidak keluar.

"Kelas 4 satu dan kelas 4 satu," tuturnya.

2. Alasan Disdik

Pemkot Banjarmasin terbilang nekat menggelar PTM pada Senin mendatang (12/7) saat daerah tetangga, seperti Kota Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah memilih menunda. Kepala Disdik Banjarmasin, Totok Agus Daryanto memiliki alasan tersendiri.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

HALAMAN
123


Komentar
Banner
Banner