Kalsel

BPS Rilis Inflasi Juni 2019

apahabar.com, BANJARBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel merilis perkembangan indeks harga konsumen atau inflasi…

Featured-Image
Kepala BPS Kalsel, Diah Utami didamping Kepala Bidang Statistik Distribusi, Fachri Ubadiya saat memimpin rapat. Foto-apahabar.com/Fida

bakabar.com, BANJARBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel merilis perkembangan indeks harga konsumen atau inflasi bulan Juni 2019.

“Di Banjarmasin mengalami inflasi sebesar 0,27 persen bulan Juni 2019. Jika dilihat pada bulan yang sama dalam 2 tahun ke belakang, Juni 2019 ini merupakan inflasi terendah,” ujar Kepala BPS Kalsel, Diah Utami dalam jumpa pers di ruang rapat BPS Kalsel, Senin (1/7) siang.

Diah menuturkan, inflasi untuk pada Juni 2019 di Kota Banjarmasin berada di bawah nasional yang inflasinya sebesar 0 ,55 persen. Sedangkan untuk di Kota Tanjung, justru mengalami deflasi yaitu sebesar 0,10 persen dengan inflasi tahun kalendernya 1,52 persen dan inflasi year on year sebesar 1,71 persen.

“Kalau kita lihat perkembangan tingkat inflasi bulan per bulan, untuk di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,29 persen. Kalau kita lihat dalam dua- tiga tahun ke belakang yaitu dari 2017, 2018 memang di bulan Juni ini merupakan inflasi yang terendah,” ujarnya.

Pada tahun 2017, inflasi sebesar 0,93 persen dan kemudian 2018 sebesar 0, 98 persen.

Diah Utami juga mengungkapkan, di Kalsel puncak inflasi di tahun 2019 terjadi di bulan April.

Hal itu karena Bulan Mei sudah memasuki Bulan Ramadan. Sedangkan 2 tahun lalu yaitu 2017 dan 2018 puncak inflasi terjadi di bulan Juni. Hal itu karena pada tahun ini Bulan Ramadan lebih awal daripada tahun sebelumnya yakni Mei.

Lebih jauh Diah memaparkan pendorong inflasi di Kota Banjarmasin pada Juni 2019 ada 5 komoditas.

Komoditas itu adalah beras yakni memberikan andil sebesar 0,14 persen, emas perhiasan 0,05 persen, ikan bakar 0,04 persen, ikan kembung dan rokok kretek masing-masing memberikan andil 0,02 persen.

Sedangkan yang menahan inflasi adalah angkutan udara, ikan gabus, telur ayam ras, ikan patin dan angkutan laut.

Dari 82 kota yang menghitung indeks harga konsumen, tercatat 76 kota mengalami inflasi, 6 kota mengalami deflasi

“Inflasi tertinggi di Kota Manado sebesar 3,60 persen, dan terendah di Kota Singaraja sebesar 0,02 persen. Kota yang mengalami deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,41 persen dan deflasi terendah kota Jayapura sebesar 0,08 persen,” jelas Diah Utami.

Sedangkan untuk Pulau Kalimantan, kota yang mengalami inflasi sebanyak 8 kota dan 1 kota deflasi yakni Tanjung.

Inflasi tertinggi tercatat di Kota Balikpapan sebesar 0, 96 persen dan inflasi terendah di Kota Singkawang sebesar 0, 07 persen.

Baca Juga: Pengamat: Perempuan Jangan Hanya Modal Cantik Terjun Dunia Politik

Baca Juga: Setelah Manasik, CJH Banjarmasin akan Gelar Salat Hajat

Reporter: Fida
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner