bakabar.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) mencatat sebaran petani menurut generasi petani di Jateng didominasi generasi X.
Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah Dadang Hardiwan mengungkapkan petani yang lahir pada tahun 1965-1980 memiliki rentan usia 43-58 tahun mencapai 42,01 persen.
Lalu diikuti oleh generasi baby boomer yang lahir pada 1946-1964, dengan perkiraan rentan usia 59-77 tahun mencapai 35,37 persen.
“Generasi milenial yang lahir pada tahun 1981-1996 perkiraan usia sekarang 27-42 tahun ini sebesar 18,78 persen,” tuturnya saat siaran pers sensus pertanian tahap pertama, Senin (4/11).
Baca Juga: Harga Beras Lokal Meroket: Petani Untung, Pedagang Buntung
Dadang mengatakan untuk sebaran petani generasi pre boomer, yang lahir sebelum tahun 1945 dengan perkiraan usia saat ini lebih dari 78 tahun, berjumlah 2,88 persen.
Sedangkan untuk gen Z yang lahir pada tahun 1997-2012, dengan perkiraan rentan usia sekarang 11-26 tahun sejumlah 0,96 persen.
“Post gen Z lahir pada tahun 2013 hingga sekarang, perkiraan usianya sekarang sampai 10 tahun, masih 0 persen,” ucapnya.
Baca Juga: OIKN Ajak Petani Bahas Pertanian di Nusantara Agrofest
Sementara itu, BPS Jateng mencatat hasil pencacahan Sensus Pertanian Tahap I yang menunjukan adanya 4.366.317 unit usaha pertanian di Jateng pada tahun 2013-2023.
“Jumlah usaha pertanian 2023 adalah sebanyak 4.366.317 unit. Turun sebesar 13,21 persen dibanding 10 tahun yang lalu, ST 2013 sebanyaki 5.031.033 unit usaha,” katanya.
Dari 4.366.317 unit usaha pertanian di Jawa Tengah, kata Dadang, didominasi oleh unit usaha pertanian perorangan (UTP) sebanyak 4.363.708 unit atau turun sebesar 13,25 persen.
"Namun, Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL) mengalami kenaikan," ujarnya.