bakabar.com, BANJARBARU - Balai Pengelola Air Minum (BPAM) Banjarbakula berencana membangun perusahaan air minum dalam kemasan alias AMDK.
Kini, pembangunan AMDK itu masuk proses penyusunan studi kelayakan dan detail engenering design (DED).
"Studi kelayakan dan DED ini digarap oleh pihak ketiga dan selesai di anggaran perubahan tahun ini," kata Kepala BPAM Banjarbakula, M Berty Nakir, Sabtu (14/10).
Jika studi kelayakan dan DED sudah selesai, maka pihaknya mulau menganggarkan pembangunan gedung serta sarana dan prasarana serta peralatan instalasi AMKD-nya.
Adapun bangunannya, Berty membeber masih berada di kawasan BPAM Banjarbakula sendiri.
"Untuk brend-nya masih belum ada. Saat ini masih proses," katanya.
Begitu juga dengan besaran anggaran yang dikeluarkan, Berty belum bisa memastikan. "Masih menunggu penelitian," imbuhnya.
Ia juga masih melakukan penelitian, apakah nanti melalui lelang atau penunjukan langsung.
Jika penunjukan langsung, maka bisa lebih cepat. Tidak seperti lelang yang harus melalui beberapa tahapan.
Berty memastikan, pembanguan AMDK tidak akan mengganggu suplai air curah ke perusahaan air minum yang kini tengah bekerja sama.
"IPA di sini bisa menghasilkan 750 liter per detik. Sementara distribusinya hanya 450-470 per detik. Jadi masih surplus," tuntas Berty.