bakabar.com, JAKARTA - Bosch Indonesia menawarkan sebuah inovasi terbarunya, yaitu eAxle. Yakni sebuah powertrain elektrikk untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
"eAxle merupakan sistem powertrain listrik, yang merupakan gabungan dari motor listrik, power electronic, dan gearbox," ujar Director of Bosch Indonesia Original Equipment / Bosch Mobility, Bernard Simanjuntak, dalam acara Bosch Annual Press Conference, Rabu (7/6).
eAxle dibuat dalam rangka mendukung cost mobil EV yang lebih murah, karena ukurannya yang compact.
Selain itu, Bosch Mobility juga memperkenalkan sebuah ekosistem baterai untuk EV, yang disebut dengan Battery in The Cloud (BITC). Produk tersebut digunakan untuk me-manage baterai EV.
Baca Juga: Bukan Cuma Subsidi Rp7 Juta, Berbagai Manfaat Konversi Motor Listrik
Dengan menggunakan BITC, pengguna kendaraan EV dapat memantau kondisi baterai kendaraannya.
“Seperti yang kita tahu, baterai adalah part yang paling mahal dan paling utama dalam sebuah kendaraan listrik. Jadi kondisi baterai harus dijaga agar tidak rusak sebelum waktunya,” ungkapnya.
Dalam BITC, beberapa fitur seperti monitoring baterai, hingga memprediksikan usia atau kesehatan dari suatu baterai. Hal tersebut seperti fitur battery healthyang ada di iPhone.
Baca Juga: Skuter Listrik Hasil Konversi Karya UMKM, Menhub: Lompatan yang Baik
Dengan adanya produk tersebut, pengendara yang ingin membeli EV bekas juga dapat mengeceknya di BITC. Bernard menyatakan BITC dapat dipercaya karena telah terjaga sertifikasinya untuk keakuratannya.
"Ini officially certified. Misalnya diperlukan untuk keperluan jual-beli mobil. Itu di certified, jadi dipercaya karena dijaga oleh lembaga sertifikasi terpercaya," pungkasnya.
Dalam acara tersebut, Bosch mencatatkan penjualan dengan nilai lebih dari Rp2 triliun sepanjang tahun 2022. Angka tersebut merupakan penjualan tertinggi hingga saat ini.
"Hasil penjualan perusahaan selama 2022 merupakan yang tertinggi sejak Bosch mulai beroperasi di Indonesia pada 2008," ujar Managing Director of Bosch Indonesia, Pirmin Riegger.