Religi

Bolehkah Berhubungan Suami Istri Saat Malam Takbiran? Begini Penjelasan UAS

apahabar.com, BANJARMASIN – Malam takbiran biasanya diisi dengan takbir dan dzikir sebelum memasuki Hari Raya Idulftri….

Featured-Image
Ilustrasi suami istri. Foto-Net

bakabar.com, BANJARMASIN – Malam takbiran biasanya diisi dengan takbir dan dzikir sebelum memasuki Hari Raya Idulftri.

Namun bagaimana bila pada malam takbiran malah digunakan untuk berhubungan suami istri?

Dalam sebuah tausiyah Ustaz Abdul Somad atau UAS memberikan penjelasan soal ‘bolehkah disaat malam takbiran diisi dengan aktivitas berhubungan suami istri?’ di kanal YouTube Slamet Basuki.

Hal tersebut diperbolehkan jelas UAS berdasarkan dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 187.

“Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.” (QS. Al-Baqarah – 187).

Meski isi dalam surah tersebut tentang hukum berhubungan suami istri di malam bulan Ramadan, bisa disimpulkan bahwa berhubungan suami istri di malam takbiran juga dibolehkan.

Tetapi jika ingin mengisi malam takbiran dengan dzikir tapi baru berhubungan suami istri, UAS menganjurkan agar hendaklah dia mandi atau mengambil wudhu terlebih dahulu.

Tapi jika dalam keadaan hadas besar, tidak boleh membaca Quran jika hanya mengambil wudhu saja menurut Ustadz Abdul Somad.

“Orang dalam hadas besar tidak boleh baca Quran, berdzikir tetap boleh, bershalawat tetap boleh, yang paling afdhal dia mandi, kalau dia tidak mandi, maka dia berdzikir,” jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Minggu (1/5).



Komentar
Banner
Banner