Peristiwa & Hukum

BNN Banjarmasin: Kelurahan Pelambuan dan Teluk Dalam Rawan Peredaran Narkoba

Dua kelurahan di Kota Banjarmasin rawan terjadi peredaran narkoba.

Featured-Image
Dua kelurahan di Kota Banjarmasin rawan terjadi peredaran narkoba. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Dua kelurahan di Kota Banjarmasin diduga rawan terjadi peredaran narkoba.

Badan Narkotika Nasional (BNN) Banjarmasin pun harus memberi perhatian serius terhadap 2 kelurahan tersebut. Kelurahan yang dimaksud, Pelambuan dan Teluk Dalam yang berada di Kecamatan Banjarmasin Barat.

“Iya dari 52 kelurahan, yang kita tetapkan sebagai kelurahan bersih narkoba (bersinar),” ujar Kepala BNN Banjarmasin, AKBP Wuryantono.

Ia mengatakan ditetapkan 2 kelurahan tersebut bukan dari banyaknya pengguna narkotika di sana. Tetapi, bagi dia adanya pelaku dan pengguna yang memakai narkoba saat dilakukan proses penegakan hukum.

Dari sanalah, BNN Banjarmasin mengusulkan Kelurahan Pelambuan dan Teluk Dalam untuk tetapkan sebagai Keluarga Bersinar.

“Indikator keluarga bersinar itu ditetapkan ada beberapa indikatornya, salah satunya adalah pelaku yang ditetapkan di kelurahan itu,” ucapnya.

Koordinator Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) Pelambuan, Hendri Purwanto menerangkan pihaknya sudah menangani kalangan remaja yang terindikasi menggunakan narkoba sejak dini.

Mereka melakukan pemantauan dari rumah, mengumpulkan hingga berkoordinasi dengan BNN Banjarmasin.

“Anak remaja yang terindikasi ini kita kumpulkan di rumah, terus ada anak yang terkena ini jadi kita kasih pertanyaan dan didampingi ustaz,” tuturnya.

Menurutnya keterlibatan kalangan remaja dalam penggunaan narkoba didasari beragam faktor. Mulai dari rasa keingintahuan, faktor keluarga hingga menyentuh barang haram tersebut.

“Mula-mula ya kan lem fox, terus naik jadi Gaduk, Zenit dan terus yang lebih parah ke sabu tadi,” tekannya.

Lebih lanjut, kehadiran pihaknya memang bertujuan membantu BNN untuk memberantas peredaran narkotika di kota berjuluk seribu sungai.

Karena, pihaknya lebih mudah berinteraksi dan lebih dekat dengan masyarakat sekitar. Namun tidak menutup kemungkinan adanya penolakan warga.

“Jadi mereka setelah kita jelaskan sosialisasi, akhirnya mereka menerima, tetapi ada jua yang menolak. Maklum kan kita lewat aja sudah ditolak,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner