News

BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau di Kalsel Berbeda

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim kemarau di Kalsel tahun 2024 masuk tidak bersamaan.

Featured-Image
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalsel. Foto: Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim kemarau di Kalsel tahun 2024 tidak bersamaan.

Periodenya terjadi kurun pertengahan Juni sampai awal Agustus.

Prediksi awal musim kemarau pada Juni terjadi di sebagian besar Barito Kuala, Banjarmasin, sebagian kecil Banjarbaru bagian Utara, Banjar bagian Barat, Tapin bagian Barat, HSS bagian Barat, HST bagian Utara, HSU, Balangan, sebagian besar Tabalong.

Kemudian pada Juli, terjadi di sebagian Tabalong bagian Utara, HST bagian Selatan, HSS bagian Timur, Tapin bagian Timur, Banjar bagian Timur, Banjarbaru, sebagian Tanah Laut bagian Barat.

Sedangkan bulan Agustus, awal musim kemarau baru melanda di sebagian besar Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, dan sebagian kecil HSS, HST dan Balangan bagian Timur.

Koordinator BMKG Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Kalsel, Georoeh Tjiptanto pun mengimbau pemerintah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk bisa menyikapi musim kemarau tahun 2024.

Imbauan ini bukan cuma untuk pemda, tetapi masyarakat untuk melakukan langkah antisipatif terhadap aktivitas pembersihan lahan dan hutan yang dibakar.

Apalagi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi setiap tahunnya pada beberapa wilayah di Kalsel.

BMKG mengingatkan perlu ada tindakan antisipasi pada wilayah yang diprediksi mengalami kemarau.

“Wilayah yang dimaksud terutama untuk tanaman pertanian dan hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi dan genangan,” ujar Tjiptanto.

Masyarakat juga diminta mengoptimalkan budaya menyimpan air, baik dalam skala kecil hingga besar.

“Itu penting dilakukan pada akhir musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan,” tuturnya.

   

Editor


Komentar
Banner
Banner