Tak Berkategori

Blakblakan Pertamina Soal Biang Kekosongan Pertamax Cs di Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Pertamina mengungkap penyebab kekosongan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax di…

Featured-Image
Belakangan waktu ini sejumlah warga di Kalsel mengeluhkan kekosongan BBM. Foto: Bacain.Id

bakabar.com, BANJARMASIN – Pertamina mengungkap penyebab kekosongan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax di Kalimantan Selatan.

“Akibat naiknya jumlah konsumsi dalam kebiasaan baru atau new normal,” ujar Area Manager Communication, Relations dan CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria kepada bakabar.com, Kamis (28/10).

Perseroan beranggapan permintaan konsumsi BBM meningkat seiring dengan turunnya level PPKM dan dimulainya pembelajaran tatap muka.

Pertamina mencatat konsumsi Pertamax mencapai 633 kiloliter atau KL/hari per 26 Oktober. Sedang pada September adalah 454 KL/hari. Artinya ada peningkatan konsumsi sebesar 40 persen.

Di periode yang sama, konsumsi Pertalite di Kalsel rata-rata 1.084 KL/hari sedang pada September 936 KL/hari. Artinya ada kenaikan konsumsi sebesar 16 persen.

Meski begitu, perseroan menjamin stok BBM di Kalsel aman dan tersedia. Hal senada diungkapkan Ketua Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalsel Hj Syarifah Rugayah. Ia memastikan stok BBM jenis khusus itu aman.

Diwartakan sebelumnya, sejumlah SPBU di Banjarmasin terpantau kehabisan stok Pertamax dan Pertalite. Akibatnya banyak kendaraan harus memilih mengisi di eceran.

Syarifah mengatakan belakangan di Kalsel memang alami kenaikan permintaan BBM dua jenis itu. Hal itu terjadi setelah pemerintah menurunkan level PPKM di kota dan kabupaten.

“Persediaan BBM jenis Pertalite dan Pertamax di provinsi kita aman-aman saja,” kata Syarifah.

Untuk mengantisipasi hal ini terulang, Hiswana mengklaim sudah melakukan pengecekan di lapangan.

“Kalau memang kurang, kami akan koordinasikan dengan Pertamina. Tapi kalau masalah stagnan angkutan kami juga akan upayakan supaya bisa lancar atau normal kembali,” tambahnya.

Cerita terpaksa mengisi BBM di eceran dialami salah seorang warga di Banjarmasin. Perempuan bernama Eva ini harus kecewa saat tiba di SPBU melihat jenis BBM yang ia konsumsi kosong.

“Mau tak mau, beli di eceran, harganya lebih mahal dari SPBU,” kata Eva.

Menurutnya kejadian ini ia alami sekali sepanjang tahun 2021. Ia berharap para distributor BBM bisa memenuhi stoknya demi menghindari kekosongan.

Komentar
Banner
Banner