Tak Berkategori

Bisa Tembus Ratusan Juta, Bonsai Endemik Kalimantan Dulu Hits Kini Pamer di Tabalong

apahabar.com, TANJUNG – Upaya menarik minat masyarakat terhadap tanaman bonsai, Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten…

Featured-Image
Bonsai Cucur Atap tanaman endemik Kalimantan turut dipamerkan oleh PPBI Tabalong, Minggu (27/3/2021). Foto – apahabar.com/Muhammad Al-Amin.

bakabar.com, TANJUNG – Upaya menarik minat masyarakat terhadap tanaman bonsai, Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Tabalong memamerkan ratusan tanaman yang sempat hits di eranya.

Pameran yang digelar diparkiran Stadion Sarabakawa Pembataan, ini diikuti puluhan anggota PPBI Tabalong, Sabtu (27/3/2021).

Di antara ratusan tanaman bonsai yang dipamerkan, terdapat tanaman endemik Kalimantan yaitu bonsai Cucur Atap.

Ketua PPBI Kabupaten Tabalong, Rusman mengatakan, pameran bonsai ini digelar selama dua hari, berakhir Minggu (28/3/2021) besok.

Kegiatan ini bertujuan menarik minat warga Tabalong agar mengembangkan tanaman bonsai.

“Jumlah tanaman yang dipamerkan ada ratusan dengan puluhan jenis. Di antaranya, loa, kariwaya, waring, wahong,polantan, asam jawa dan murbei,” ujar Rusman kepada bakabar.com, Sabtu.

Rusman menyebutkan, membudidayakan bonsai sebenarnya mudah, yang penting sabar. Karena bonsai membutuhkan waktu yang lama, minimal dua sampai tiga tahun baru terlihat.

Tanaman bonsai ini, kata Rusman, jika betul-betul dirawat mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, lebih-lebih saat diikutkan dalam kontes dan juara. “Harganya bisa ratusan juta hingga lebih,” ungkap Rusman.

Menurutnya, harga tanaman bonsai lebih stabil ketimbang tanaman lain yang sempat booming. Hal itu karena tanaman bonsai dibentuk melalui proses dan seni, bukan dari pertumbuhan instan.

Namun, kata dia, perlu diketahui tidak semua pohon bisa dikerdilkan. Tanaman yang bisa dibonsai adalah tanaman yang berbatang keras, berumur panjang, dan daunnya bisa diperkecil.

Dalam pameran itu juga dikenalkan bonsai endemik Kalimantan yaitu Cucur Atap. “Untuk bonsai Cucur Atap ini merupakan tanaman endemik Kalimantan dan Kepulauan Bangka,” jelas Rusman.

Bonsai Cucur Atap termasuk yang sulit dibudidayakan. Setiap kali diambil dari alam, belum tentu hidup saat ditaruh ke pot. Untuk media tanamnya sendiri adalah pasir Malang.

“Harga bonsai sendiri tidak bisa diukur, yang jelas jika ada yang senang maka harganya akan mahal,” jelas Rusman.

Ditambahkan Rusman, rencananya pada Agustus tahun ini pihaknya akan menggelar kontes tanaman bonsai.

“Karena di Tabalong sudah ada PPBI maka bisa menggelar kontes, untuk jurinya juga sudah ada yang mempunyai sertifikat,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner