Pemkab Tabalong

Bisa Surplus Beras, Pemkab Tabalong Ingin Buat Cadangan Pangan Lainnya

Pada tahun 2022 lalu, produksi beras di Kabupaten Tabalong mencapai 200 ton lebih. Capaian tersebut  sekaligus memenuhi target pemerintah untuk cadangan beras

Featured-Image
Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani, bersama pejabat lainnya saat melakukan panen raya di Desa Pudak Setegal. Foto - Dokumen apahabar.com.

bakabar.com, TANJUNG - Pada tahun 2022 lalu, produksi beras di Kabupaten Tabalong mencapai 200 ton lebih. Capaian tersebut  sekaligus memenuhi target pemerintah untuk cadangan beras di Bumi Sarabakawa sebanyak 100 ton.

Produksi beras tersebut bisa menjadi cadangan untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen di daerah ini. Selain itu juga untuk penyediaan beras bantuan bagi masyarakat miskin dan dhuafa.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari upaya Dinas Ketahanan Pangan Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPPTPH) dan Instansi terkait lainnya dalam membimbing para petani serta menyediakan sarana pendukung lainnya.

"Alhamdulillah tahun lalu kita bisa surplus padi di tengah sejumlah daerah lain di Kalsel gagal panen akibat penyakit tungru," kata Kepala DKPPTPH Tabalong, H Mohamad Mugeni, Selasa (31/1).

Menurut Mugeni, Tabalong bisa surplus padi di tahun lalu salah satunya karena petani mau mengikuti anjuran pemerintah untuk menanam varietas padi unggul.

Sementara petani di sejumlah daerah masih mempertahankan kecintaan mereka dengan varietas padi lokal, seperti siam unus, karandukuh dan sebagainya.

"Padahal varietas tersebut dinilai rentan terserang hama penyakit," ucapnya.

Keberhasilan tersebut nyatanya tidak membuat Pemerintah Kabupaten Tabalong puas, melalui DKPPTPH dan Instansi terkait lainnya berkeinginan untuk menyediakan cadangan bahan pokok yang lain.

"Sehingga ketika ada bencana alam atau fluktuasi harga ketika pengiriman dari daerah produsen Pulau Jawa, Bali dan lainnya terganggu karena gelombang tinggi atau sebab lainnya yang mengakibatkan kapal-kapal tidak bisa berlayar, Tabalong sudah mempunyai stok," jelas Mugeni.

Untuk mendukung terwujudnya harapan tersebut, tahun lalu sudah dibentuk kampung hortikultura di lima desa, yaitu Desa Lok Batu, Desa Kembang Kuning dan Desa Catur Karya di Kecamatan Haruai dan Desa Masingai 1, Desa Masingai 2 di Kecamatan Upau.

"Lima kampung hortikultura tersebut menjadi cikal bakal, karena sudah ada beberapa desa lainnya yang berkeinginan sebagai plasma seperti Desa Nawin, Saradang yang siap mendukung," beber Mugeni.

Editor


Komentar
Banner
Banner