bakabar.com, PEKALONGAN – Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Pekalongan, Sabtu (6/2), memunculkan fenomena aneh. Kondisi air yang menggenangi berwarna merah darah.
Berdasarkan foto dan video yang beredar di media sosial, tampak air berwarna merah pekat menggenangi permukiman warga dan jalan, di antaranya di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan.
Banjir di wilayah tersebut mulai terjadi sejak pukul 08.00 WIB dengan ketinggian sekitar 30 hingga 60 sentimeter.
Selain di Kelurahan Jenggot, air berwarna merah juga tampak di wilayah Kelurahan Buaran, Kecamatan Pekalongan Selatan.
Setelah diselidiki lebih jauh, air berwarna merah tersebut bukan fenomena alam atau akibat limbah industri.
“Setelah ditelusuri lagi, itu bukan limbah industri. Warna merah disebabkan kebocoran bungkusan obat batik yang dibeli salah seorang warga,” papar Kepala BPBD Pekalongan, Saminta, seperti dilansir suara.com.
“Sekarang kondisi air yang berwarna merah tersebut sudah berangsur jernih kembali, karena disedot dengan mesih sedot limbah dari Dinas Lingkungan Hidup,” tambahnya.
âBanjir yang terjadi di Pekalongan terbilang merata dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Akibatnya ratusan warga harus mengungsi.
Mereka menempati sejumlah titik lokasi pengungsian, antara lain di Gedung Serbaguna Kelurahan Sampangan, Aula Kecamatan Pekalongan Barat dan Aula Kelurahan Tirto.
“Jumlah pengungsi sementara berjumlah 314 orang. Kami masih berkeliling melakukan pendataan dan evakuasi,” tandas Saminta.