bakabar.com, BANJARMASIN – Bibit jagung unggul yang dikembangkan anak Banua, Sakti 69 ternyata mampu bersaing dengan bibit unggul lainnya, dengan produksinya mencapai 8 ton per hektare.
"Kita sudah membuktikannya pada hasil panen bibit jagung Sakti 69," kata anggota Komisi II DPRD Kalsel, Fahrani kepada wartawan, usai melakukan panen perdana di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Minggu (12/12).
Fahrani mengungkapkan, telah mengembangkan bibit jagung untuk pakan ternak ini sejak tiga bulan sebelumnya, dengan melakukan demontration plot atau demplot di beberapa titik di Kabupaten Tanah Laut.
"Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan bagi petani, dengan perkirakan mencapai 8 ton per hektare," tambahnya selaku pembina petani di Kabupaten Laut.
Selain itu, penggunaan bibit jagung Sakti 69 juga lebih hemat, karena hanya memerlukan bibit sebanyak 18 kilogram per hektare, sementara bibit jenis lain sebanyak 20 kilogram lebih.
"Karena bibit jagung ini ukurannya lebih kecil, namun padat, sehingga bibit yang ditanam bisa berkembang dengan baik," ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.
Namun, produksi jagung yang dihasilkan justru sangat bagus, di mana buahnya besar dan rata, sehingga menguntungkan petani jagung untuk keperluan pakan ternak.
Kelebihan lain, bibit jagung ini mampu bertahan pada kondisi cuaca ekstrim, di mana hujan deras tidak berpengaruh pada tanaman jagung ataupun tumbang.
"Karena cuaca ekstrim berpengaruh pada batang jagung, yang rentan tumbang dan busuk, yang menandakan kualitasnya bagus," tambah Fahrani, pada panen perdana yang dihadiri Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo dan Ketua DPRD Tanah Laut Muslim, bersama kelompok tani di kabupaten tersebut.
Rencananya jagung Sakti 69 ini akan dikembangkan secara luas di Kabupaten Tanah Laut pada tahun depan, mengingat kelompok tani sangat berminat untuk menanam bibit jagung ini.
"Melihat hasil panen perdana demplot ini, banyak kelompok tani yang berminat menanam bibit jagung Sakti 69," jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkan, pihaknya tinggal memastikan bagaimana ketersediaan pupuk subsidi bagi petani, agar tananam jagung untuk keperluan pakan ternak ini bisa berhasil baik.