DPRD Kalsel

Bertemu Ketua Dewan, Danrem 101/Antasari Bahas Situasi Terkini Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Belum lama dilantik, Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari, Kolonel Inf Rudy Puruwito menemui Ketua…

Featured-Image
Danrem 101/Antasari Rudy Puruwito temui Ketua DPRD Kalsel H Supian HK di Kantor DPRD Kalsel. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Belum lama dilantik, Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari, Kolonel Inf Rudy Puruwito menemui Ketua DPRD Kalsel H Supian HK.

Dalam lawatan perdanannya di Rumah Banjar, pengganti Brigjen TNI Firmansyah ini menginginkan agar Kalsel bebas dari bencana dan konflik yang pastinya merugikan masyarakat.

"Saya ingin Kalsel bebas bencana dan konflik, karena sebelum bertugas di Kalsel saya ditempatkan di daerah-daerah yang rawan bencana dan konflik," kata Rudy Puruwito usai bertemu Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK, Selasa (8/2) siang.

Makanya Rudy perlukan koordinasi, masukan maupun evaluasi dengan semua pihak, termasuk DPRD Kalsel untuk menentukan action dalam melaksanakan tugas di daerah ini.

"Jadi bisa menentukan skala prioritas yang harus dilaksanakan," tambahnya.

Apalagi tugasnya untuk membina teritorial, dengan mengolah potensi wilayah untuk menjadi kekuatan pertahanan wilayah dan kemajuan masyarakat.

"Bagaimana agar keberadaan prajurit bisa memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat. Bahkan kehadirannya ditunggu masyarakat," ujar Rudy Puruwito.

Khusus untuk penanganan Covid-19, sesuai arahan Pangdam untuk melakukan serbuan ulang vaksinasi, sehingga apa yang ditekankan Presiden Joko Widodo bisa segera terealisir.

"Target vaksinasi bagi lansia harus mencapai 70 persen pada akhir Februari ini, dan 100 persen pada Maret 2022 mendatang," tegas Danrem yang pernah bertugas di daerah konflik Ambon dan Papua.

Diakui, rendahnya vaksinasi bagi lansia ini perlu dievaluasi kembali, terutama kendala yang dihadapi, sehingga vaksinasi masih dibawah target yang diharapkan.

Sedangkan kenaikan kasus Covid-19, menurut Rudy Puruwito, sebagai dampak kelonggaran dengan penurunan kasus, sehingga pelaksanaan protokol kesehatan menurun.

"Padahal Covid-19 ini selalu berubah, atau bermutasi, seperti varian Omicron yang diprediksi sudah masuk Kalsel," ujarnya, yang juga pernah bertugas di daerah bencana Bengkulu.



Komentar
Banner
Banner