bakabar.com, BATULICIN – Kasus Covid di Kabupaten Tanah Bumbu tembus 2.506 kasus. Itu setelah ada penambahan 15 kasus baru hari ini, Sabtu (10/4).
Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Tanah Bumbu, selain penambahan belasan kasus, juga ada 18 pasien yang sembuh.
Dengan tambahan tersebut, total konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Bumbu mencapai 2.506 kasus. Dengan rincian pasien masih dalam perawatan 149 orang, pasien yang dinyatakan sembuh 2.286 orang, dan meninggal dunia 71 orang.
Untuk 149 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih dalam perawatan yakni Batulicin 17 orang, Simpang Empat 34 orang, Kusan Hilir 7 orang, Kusan Tengah 4 orang, dan Kusan Hulu 1 orang.
Kemudian Teluk Kepayang 5 orang, Kuranji 1 orang, Mantewe 3 orang, Satui 40 orang, Sungai Loban 3 orang, Karang Bintang 6 orang, dan Angsana 28 orang.
Selanjutnya untuk pasien yang sudah dinyatakan sembuh oleh tim medis totalnya ada 2.286 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Batulicin 214 orang, Simpang Empat 673 orang, Kusan Hilir 142 orang, Kusan Tengah 58 orang, dan Kusan Hulu 44 orang.
Kemudian Teluk Kepayang 226 orang, Kuranji 29 orang, Mantewe 51 orang, Satui 248 orang, Sungai Loban 144 orang, Karang Bintang 49 orang, dan Angsana 408 orang.
Kemudian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia ada 71 orang, yakni dari Simpang Empat 28 orang, Satui 9 orang, Angsana 8 orang, Sungai Loban 8 orang, Kusan Hilir 5 orang, Batulicin 4 orang, Karang Bintang 4 orang, Mantewe 2 orang, Kusan Tengah 1 orang, Teluk Kepayang 1 orang, dan Kuranji 1 orang.
Koordinator Humas Satgas Penanganan Covid-19 Tanah Bumbu, Ardiansyah, mengimbau kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan serta bekerja sama untuk menekan persebaran Covid-19 di Bumi Bersujud.
“Jangan keluar rumah kecuali sangat penting untuk menghindari terjangkitnya Covid-19, gunakan masker saat beraktivitas,” imbaunya.
Selain itu, jaga kebersihan dan jalankan pola hidup bersih dan sehat, selalu mencuci tangan dengan sabun, jaga jarak, hindari perkumpulan orang banyak, dan membatasi mobilisasi.
“Demi keselamatan bersama, taatlah pada aturan yang telah dianjurkan oleh pemerintah,” tegasnya.
