bakabar.com, BANJARMASIN – 12 pekan lamanya merasakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level IV, warga Banjarmasin akhirnya bisa sedikit bernapas lega.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto baru tadi mengumumkan jika Banjarmasin dan 27 provinsi lainnya di luar Jawa-Bali keluar dari pembatasan setara situasi darurat tersebut.
Lantas, bagaimana respons para pemangku kebijakan di kota berjuluk Seribu Sungai?
Wali Kota Ibnu Sina yang sempat memprotes kebijakan Menteri Airlangga karena Banjarmasin tak kunjung keluar dari level IV meski data di lapangan menunjukkan hal berbeda tampak bersyukur.
“Alhamdulillah turun ke level 3,” ujar Ibnu dihubungi bakabar.com, Senin (11/10) malam.
Menurut Ibnu, capaian ini buah dari kerja keras semua pihak, mulai dari TNI-Polri, tokoh agama, organisasi masyarakat, industri keuangan, Pemprov Kalsel, jajaran Pemkot Banjarmasin, para tenaga kesehatan, dan warga kota Banjarmasin.
“Tapi kita jangan lengah, tetap prokes dijalankan dan tiada hari tanpa vaksinasi,” ujar wali kota dua periode ini.
Wakil Wali Kota Ariffin Noor menambahkan pihaknya akan melakukan langkah serius sesuai guna mengendalikan penularan Covid-19.
"Langkahnya dengan berjuang agar menjadi level-level di bawahnya, level 2, level 1 dan level 0," pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi mengaku siap melakukan langkah serius menyesuaikan status level tersebut.
Machli meminta agar masyarakat semua disiplin dengan protokol kesehatan dan maksimalkan vaksinasi Covid-19.
"Karena kita harus cepat membentuk kekebalan kelompok di Banjarmasin," imbuhnya.
Kegembiraan juga datang dari DPRD Banjarmasin. Wakil Ketua DPRD Matnor Ali meminta masyarakat tak larut dalam euforia sesaat.
“Kita menghadapi akhir tahun di mana diprediksi akan terjadi lonjakan Covid-19 gelombang ke-3, harus tetap waspada,” ujarnya, dihubungi terpisah.
Matnor meminta Pemkot mewaspadai dua agenda di Desember mendatang. Yaitu, natal dan tahun baru.
Matnor meminta Pemkot tetap fokus pada upaya menekan transmisi kasus Covid-19. Caranya, memaksimalkan capaian vaksinasi khususnya pada warga lanjut usia.
Blakblakan Wali Kota Banjarmasin ke Menteri Airlangga Protes PPKM Level IV
Sebagai pengingat, capaian vaksinasi pada lansia yang baru mencapai 25 persen dari total populasi sempat menjadi ganjalan Banjarmasin keluar dari PPKM level IV.
“Pemkot jangan terlena, masyarakat jangan lengah tetap selalu waspada dengan perketat prokes,” ujar Matnor.
Anggota Tim Pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat, Hidayatullah Muttaqin mengatakan asesmen situasi Banjarmasin sudah level 2 sejak 7 Oktober lalu.
Situasi Covid-19 Banjarmasin sepekan terakhir dilaporkan terus semakin membaik. Penyebab utamanya tak lain angka kasus kematian mingguan per 100 ribu penduduk dan tracing yang sudah membaik.
Namun beberapa hal penting mesti diwaspadai guna mencegah terjadi lagi lonjakan kasus Covid-19, yakni meningkatnya mobilitas masyarakat.
Kemudian, menurunnya kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, realisasi pembelajaran tatap muka, masih bercokol dan dominannya varian Delta di Indonesia, serta capaian vaksinasi yang masih rendah.
“Cepat atau lambat situasi pandemi yang sedang membaik dapat kembali memburuk jika kita lengah dan tidak memitigasi faktor-faktor yang dapat memicu penyebaran kembali virus Corona di masyarakat,” ujarnya.
Pelonggaran yang tidak terkontrol dan tidak disertai dengan kesiapan strategi serta mitigasi pada akhirnya akan mendorong Banjarmasin kembali pada situasi setelah turunnya gelombang kedua dari pertengahan April hingga Mei.
“Kita lengah dan kemudian meledak Covid-19 pada gelombang ketiga di Banjarmasin dan Kalsel dari pertengahan Juni hingga Agustus,” ujarnya.
OPTIMISTIS Level I, Banjarmasin Malah PPKM Level IV Lagi, Pakar Ungkap Biang Keroknya