Kalsel

Bersiap New Normal, Museum Lambung Mangkurat Lakukan Pembenahan

apahabar. com, BANJARBARU – Hampir 4 bulan lamanya, Museum Lambung Mangkurat meniadakan kunjungan akibat pandemi Covid-19….

Featured-Image
Museum Lambung Mangkurat Kalsel. Foto-apahabar.com/Musnita Sari

apahabar. com, BANJARBARU – Hampir 4 bulan lamanya, Museum Lambung Mangkurat meniadakan kunjungan akibat pandemi Covid-19. Lembaga penunjang studi dan rekreasi ini masih menunggu kebijakan pemerintah dalam membuka pelayanan publik.

“Kita mengacu pada kebijakan Pemprov Kalsel dan dinas terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata,” ungkap Kepala Museum Lambung Mangkurat Kalsel, Ikhlas Budi Prayogo saat ditemui apahabar. com di kantornya, Kamis (9/7).

Mengisi kosongnya kegiatan yang bersifat umum, pihaknya melakukan pembenahan Museum untuk persiapan new normal nanti. Di sisi lain, rencana pembukaan Museum sebenarnya telah diusulkan sejak awal Juli lalu.

“Sementara kita mengerjakan restorasi, konservasi koleksi, kemudian ada 3 storage (tempat penyimpanan) yang kita semprot gas disinfektan, ” jelas dia

Sedikitnya ada ratusan koleksi benda sejarah yang dimiliki Museum terbesar di Kalsel ini. Seluruhnya perlu perawatan khusus, bahkan beberapa harus ditangani oleh ahlinya.

“Seperti hari ini, Diorama akan dibenahi. Karena itu sudah lama, mau diganti tapi dananya belum ada. Sementara kita rawat dengan memanggil ahlinya, ” beber dia.

img

Kepala Museum Lambung Mangkurat Kalsel, Ikhlas Budi Prayogo saat berbincang kepada bakabar.com. Foto-bakabar.com/Musnita Sari

Dia belum bisa memastikan kapan museum akan fungsional kembali. Namun apabila sudah dibuka, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan sesuai standar yang berlaku. Seperti menyediakan tempat cuci tangan, wajib menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh hingga pembatasan pengunjung.

“Satu pemandu maksimal membawa sekitar 20 orang. Nanti sebagian di atas, sebagian di bawah dan lainnya menunggu apabila peserta berlebih, ” sahut dia.

Menghadapi new normal menjadi tantangan tersendiri bagi pihak Museum, sebab pengunjung dalam kondisi normal didominasi oleh rombongan.

“Memulai new normal harus serius dan sungguh-sungguh, bagaimana mereka membangkitkan minat kunjungan, ” pungkasnya.

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner