Tak Berkategori

Berkah Lebaran, Feri Penyeberangan Kebanjiran Penumpang

apahabar.com, BANJARMASIN – Momen Idul Fitri membawa berkah tersendiri bagi penyedia jasa penyeberangan (Feri) di Banjar…

Featured-Image
Ratusan pengendara dari Banjarmasin rela mengantre masuk Feri untuk menyeberang ke daerah Tamban, Kabupaten Barito Kuala. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Momen Idul Fitri membawa berkah tersendiri bagi penyedia jasa penyeberangan (Feri) di Banjar Raya. Mereka mengaku mendapatkan keuntungan 50 persen dari hari biasanya.

Menurut pantauan bakabar.com, banyak warga yang memakai jasa penyeberangan (Feri) menuju daerah Tamban, Kabupaten Barito Kuala. Dengan demikian, keuntungan yang didapat pihak penyedia jasa pun meningkat, jika dibandingkan dengan hari biasa.

Baca Juga: Parade Bagarakan Sahur Memasuki Laga Final, Bupati Diagendakan Hadir

“Biasanya pendapatan dalam sehari sekitar tujuh ratus ribuan. Sekarang saat Lebaran, meningkat 50 persen dibandingkan hari biasanya,” ujar Petugas KMP Barito Usaha 1 bernama Supiani.

Supiani mengungkapkan, banyaknya jumlah orang yang memakai jasa penyeberangan membuatnya harus mengingatkan jumlah maksimal yang masuk ke Feri. Hal itu, menurutnya, dilakukan untuk keamanan bersama.

Adanya pembatasan jumlah yang ditetapkan penyedia jasa, membuat antrean yang cukup panjang.

img

Suasana pengendara menyebrang daerah tamban. Foto-bakabar.com/Bahaudin Qusairi

“Sudah dua hari lebaran, pengunjung cukup padat. Ada 700-800 kendaraan yang naik ditempat kita,” terang Supiani.

Dalam momen lebaran, pihaknya mengoperasikan kapal Feri sebanyak 2 unit. Demikian juga dilakukan pada hari normal. 2 unit yang disediakan itu bekerja pada pukul 06.30 hingga 22.00 Wita.

“Kepadatan yang sangat dirasa pada pagi hari dan sore hari. Biasanya kami hanya memakai satu buah kapal untuk beroperasi. Sekarang kami harus memakai 2 kapal agar tidak terjadi penumpukan,” terangnya.

Untuk sekali beroperasi, kapal ini cuma bisa mengangkut maksimal sebanyak puluhan kendaraan penumpang.

Lebih dari itu dirinya mengaku tak berani. Karena takut kelebihan beban dan membahayakan pengguna jasa.

Baca Juga: Kemeriahan Lebaran di Tapin, Warga Gelar Lomba Balap karung

Reporter: Bahaudin QusairiEditor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner