bakabar.com, JAKARTA - Gigi kuning selalu dikenal dengan kondisi yang buruk, namun kesehatan gigi seseorang tidak terletak pada warna gigi.
Banyak masyarakat yang menganggap gigi putih adalah segalanya, dan gigi kuning berarti memiliki permasalahan, serta memengaruhi dalam memperlakukan orang-orang dengan pemilik gigi seperti itu. Sehingga membuat orang mencari cara untuk memutihkan gigi.
Sebenarnya terdapat batasan terhadap pemutihan gigi, tidak semua gigi akan terlihat putih cerah, karena pada kenyataannya warna gigi telah ditentukan sebelum lahir.
"Sejak dalam kandungan, warna gigi sudah terbentuk ketebalan enamel (lapisan luar gigi), yang menjadikan terbentuknya warna gigi tersebut," ujar Sharon Huang, seorang dokter gigi kosmetik di New York, dilansir allure.
Dr. Huang juga menjelaskan bahwa warna gigi berasal dari genetika, yang dapat memengaruhi warna gigi, ia juga menambahkan bahwa seseorang dengan enamel lebih tebal dan dentin lebih ringan akan memiliki gigi cerah secara alami.
Faktor Penyebab Gigi Menguning
Kebiasaan keseharian juga dapat mempengaruhi kondisi gigi seseorang. Dr. Huang menjelaskan asupan nutrisi juga memengaruhi warna pada gigi, jika seorang anak kekurangan gizi akan terlihat efeknya pada gigi mereka.
"Menyikat gigi setiap hari, melakukan flossing, menggunakan obat kumur, serta ke dokter gigi untuk scalling adalah hal terbaik untuk merawat gigi," jelas Veytsman.
Faktor penyebab gigi menguning yang diketahui adalah merokok, meminum kopi, teh dan alkohol, serta tidak menjaga kebersihan mulut secara berkala.
Selain itu seiring bertambahnya usia, lapisan enamel pada gigi juga akan menipis dan membuat lapisan dentin yang berwarna kuning semakin terlihat.
Penggunaan pasta gigi juga memengaruhi kualitas pada enamel gigi
Dr. Victoria Veytsman, seorang dokter gigi kecantikan dan pemilik Cosmetics Dental Studio di New York, mengungkapkan bahwa produk atau perawatan rumahan untuk memutihkan gigi hanya menghilangkan noda yang menumpuk.
"Menggunakan pasta gigi seperti charcoal akan menyebabkan penipisan enamel dan membuat gigi tampak gelap karena lapisan dentin yang terlihat," kata E. Lisa Reid, seorang ahli di Aesthetic Dentisty di New York.
Perubahan warna ini dikenal sebagai ekstrinsik dan hanya mempengaruhi lapisan luar gigi, meskipun terlihat lebih cerah namun hal tersebut bukan efek jangka panjang.
"Semua pasta gigi tersebut tidak bertahan lama, warna gigi akan tetap kembali pada warna alaminya," jelas Dr. Huang.
Menurut para ahli, tanda gigi sehat tidak dilihat dari warna gigi seseorang namun dilihat dari kebersihan gigi dan tidak adanya lubang pada gigi tersebut. Selain melakukan sikat gigi dua hari sekali, mengunjungi dokter gigi profesional merupakan opsi terbaik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.