Nasional

Belanda Janji Kembalikan Berlian 70 Karat Milik Sultan Banjarmasin

apahabar.com, AMSTERDAM – Kabar baik datang dari Amsterdam, Belanda. Museum asal Belanda berjanji mengembalikan pusaka yang…

Featured-Image
Ilustrasi Berlian. Foto-npr.org

bakabar.com, AMSTERDAM - Kabar baik datang dari Amsterdam, Belanda. Museum asal Belanda berjanji mengembalikan pusaka yang dijarah era kolonial ke negara asalnya, termasuk ke Indonesia. Salah satu barang yang kemungkinan dikembalikan adalah berlian 70 karat milik Sultan Banjarmasin.

Dilansir dari The Guardian, Senin (12/10), pusaka berlian 70 karat milik Sultan Banjarmasin sempat diambil Belanda dari Indonesia. Berlian 70 karat itu dipajang di Rijksmuseum, Amsterdam.

“Jika itu bukan milik Anda, maka Anda harus mengembalikannya,” kata penulis laporan badan penasihat pemerintah, Lilian Gonçalves-Ho Kang You, saat mengusulkan komite independen.

Simak Selengkapnya di Halaman Selanjutnya:

Taco Dibbits, direktur Rijksmuseum, mengatakan lembaganya sudah bekerja untuk mengidentifikasi asal-usul koleksinya dan struktur formal untuk pengembalian akan diterima.

“Menurut kami, membentuk komite independen dan pusat keahlian untuk menangani klaim apa pun dari negara bagian merupakan saran yang baik. Kami berharap hal ini berkontribusi pada dialog yang konstruktif dengan negara asal. Selain itu, penting agar museum bekerja sama secara internasional untuk menambah pengetahuan tentang kawasan ini,” ujar Taco Dibbits dikutip bakabar.com dari Detikcom.

Sebelum ini, pemerintah Belanda pernah mengembalikan pusaka yang disimpan ke Indonesia. Pusaka yang pernah dikembalikan antara lain keris Pangeran Diponegoro dan keris Bugis.

“Kami dari Sekretariat Presiden beserta jajaran menyerahkan sebuah keris yaitu keris yang telah diberikan oleh Perdana Menteri Belanda pada tanggal 23 November 2016, pada saat beliau berkunjung ke Indonesia, ke Bogor, dan menyerahkan kepada Bapak Presiden Joko Widodo sebuah keris dari Bugis,” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam keterangan tertulis dari Sekretariat Presiden, Kamis (27/8).

Komentar
Banner
Banner