bakabar.com, BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) buka suara mengenai adanya tawuran pelajar yang menewaskan seorang pelajar SMK di Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanuddin mengatakan, pihaknya telah berupaya mencegah tawuran dengan melakukan pendekatan ke sekolah-sekolah.
"Sebetulnya hari ini berjalan yang disebut Forkopimda Goes To School, leading sectornya itu Kesbangpol. Program itu kami ada dan akan terus kami lanjutkan program itu," kata Burhan, Kamis (9/11).
Baca Juga: Tawuran Maut Bogor, Pelajar Tewas Dibacok
Menurutnya, tidak mudah membimbing para pelajar yang masih mencari jati diri itu. Maka peran serta semua pihak dibutuhkan.
"Oleh sebab itu perlu ada keterikatan, keterkaitan, dan kebersamaan semua, termasuk orang tua masyarakat," tuturnya.
Selain dari pihak sekolah, Burhan mengatakan orang tua dan lingkungan juga harus berperan. Perna orang tua dibutuhkan untuk mendidik anak.
"Karena mereka itu paling sehari tujuh jam di sekolah, dan sisanya ada di lingkungan masyarakat dan keluarga. Jadi pembinaan anak pelajar itu bukan hanya formal. Ini perlu kebersamaan dan juga artinya semua harus peduli. Harus (peran orang tua), tadi itu formal di sekolah, informal itu di keluarga, nonformal di masyarakat," imbuhnya.
Baca Juga: Aksi Tawuran Pecah 2 Kali di Flyover Cipendawa Bekasi, Warga Resah
Diketahui, tawuran pelajar di wilayah Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (4/11) kemarin. Satu pelajar SMK tewas.
Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat mengatakan tawuran terjadi di Jalan Veteran III, Desa Banjarsari. Korban pelajar berinisial MRS tewas dibacok pelajar lainnya.
"Korban meninggal akibat mengalami luka sayatan senjata tajam," kata Agus, Senin (6/11).
