bakabar.com, BANJARBARU – Penyesuaian harga BBM bersubsidi berdampak pada penjualan sepeda listrik di Banua.
Kepala toko sepeda listrik Garuda di Jalan STM, Banjarbaru, Elva mengatakan, pascaharga BBM naik, penjualannya kini meningkat.
Jika sebelum harga BBM naik kata dia, penjualan sepeda listrik hanya dua unit dalam sehari. “Tapi kini lebih dari dua unit per harinya,” ujar Elva, Selasa (6/9).
Pesanan di toko sepeda listriknya juga meningkat. “Bayak juga yang memesan,” akunya.
Untuk harga, Elva menuturkan, dari 4 sampai Rp6 juta dengan jarak tempuh 40 kilometer. “Jika batrai penuh,” katanya.
Selain sepeda listrik, motor listrik juga banyak dicari pascaharga BBM melonjak ini. Menurut Elva, banyaknya yang mencari motor listrik lantaran harga Pertalite mencapai Rp10 ribu.
“Setalah BBM naik, dalam sehari bisa sampai sepuluh orang yang mencari motor listrik. Tapi unitnya belum datang,” paparnya.
Harga motor listrik sendiri, berkisar di angka 9 sampai Rp13 juta. Bedanya ujar Elva, hanya di angka mesin.
“Jadi kalau harga yang 13 juta rupiah ada angka mesinnya dan bisa diurus di kepolisian. Kalau yang Rp9 juta, tidak bisa,” tandasnya.
Toko sepeda listrik di Pasar Martapura, Kabupaten Bajar, mengalami hal berbeda. Pemilik toko, Ilham mengatakan, kini penjualan masih normal alias tak ada peningkatan.
Dijelaskan, normalnya penjualan ini lantaran persaingan produsen. “Dulu itu hanya ada dua merek, tapi sekarang sudah banyak,” bebernya.
“Dalam sepekan, rata-rata sepuluh unit yang laku,” singkatnya.