Kalsel

Bayi Lahir Tanpa Anus di HST Butuh Uluran Tangan

apahabar.com, BANJARMASIN – Sabrina Putri, buah hati pasangan Habibi (30) dan Nisa (25) terlahir tanpa organ…

Featured-Image
Sabrina, bayi tanpa anus saat diberi susu botol dari ibunya. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Sabrina Putri, buah hati pasangan Habibi (30) dan Nisa (25) terlahir tanpa organ tubuh lengkap. Bayi berusia 2 bulan itu mengalami kelainan Atresia Ani atau tidak mempunyai lubang anus.

"Kata doktor, Sabrina mengalami kelainan tidak memiliki anus sejak lahir. Ketahuannya sejak orang tua memandikan umur 2 hari," ujar anggota Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kalsel Muhammad Hidayatullah.

Dayat panggilan akrabnya memantau kondisi Sabrina sejak berumur 1 bulan di Desa Maringgit, Kecamatan Ilung, Hulu Sungai Tengah (HST). Tempat tinggal Sabrina lumayan terpencil. Estimasi waktu tempuh sekitar 30 menit dari Kota Barabai, HST.

Ketika bertemu, kata Dayat keadaan Sabrina sangat memprihatinkan. Tak seperti bayi pada umumnya, Sabrina selalu menangis. Untuk buang air besar, Sabrina terpaksa melalui lubang yang dibuat di perut sebelah kiri.

Kantong berbahan plastik di perut depan sebelah kiri bayi itu selalu diganti karena sudah penuh dengan kotoran. "Pergantian kantong tergantung Sabrina buang air besar berapa kali dalam sehari," ucap warga HST ini.

Dari keterangan orang tua, Dayat menerangkan Sabrina sempat mendapatkan penanganan awal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin. Namun keadaan yang terlalu parah, memaksa Sabrina dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Siaga.

Arahan ini karena hanya di sanalah mempunyai doktor spesialis untuk menangani penyakit Sabrina. "Biaya penanganan ini mendapatkan bantuan dari uang pribadi Camat setempat," ungkapnya.

Bantuan ini didapat, kata Dayat bahwa orang tua Sabrina adalah orang yang terbilang tidak berkecukupan. Sang ayah berprofesi sebagai buruh pabrik, sedang ibunya cuma ibu rumah tangga.

Bahkan tidak hanya Sabrina yang ditanggung pasangan suami istri itu. Terdapat satu anak berstatus siswa Sekolah Dasar (SD) kelas III lagi. Dia adalah saudara Sabrina.

Dengan begitu, tidak memungkinkan keluarga Sabrina menanggung semua pengobatan biaya operasi.

Biasa, keperluan operasi kelainan saluran pembuangan yang dialami Sabrina membutuhkan sekitar Rp 60 juta. Namun waktu operasi menunggu usia Sabrina mencapai 6 bulan terlebih dahulu.

"Orang tuanya pengen dioperasi. Mereka rencananya menggadaikan rumah, yang penting anaknya bisa normal," harapnya.

Merespon itu, Ketua Komunitas Kalsel Peduli Suharyanto ingin merangkul para dermawan hingga donator supaya membantu biaya pengobatan hingga operasi Sabrina.

Hingga Jumat (21/8) dana yang terhimpun sekitar Rp 15 juta. "Alhamdulillah mereka tergerak hatinya untuk meringankan beban adik kita Sabrina," imbuhnya.

Ia kembali mengimbau seluruh lapisan masyarakat, pengusaha dan pemerintah bersinergi untuk membantu Sabrina supaya mendapatkan saluran pembuangan.

Titipan donasi bisa melalui rekening Aksi Cepat Tanggap BNI Syariah 88 00000 490 dan Bank Kalsel 001 001 200 1980.

img

Sabrina Putri. Foto-Istimewa

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner