Pemkab Barito Kuala

Batola Pertahankan KLA Pratama, Bupati Noormiliyani Belum Puas

apahabar.com, MARABAHAN – Barito Kuala berhasil mempertahankan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) pratama. Namun capaian ini…

Featured-Image
Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, menerima piagam KLA pratama dari Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kemen-PPPA, Agustina Erni, Selasa (2/8). Foto: Prokopimda Batola

bakabar.com, MARABAHAN - Barito Kuala berhasil mempertahankan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) pratama. Namun capaian ini belum memuaskan Bupati Hj Noormiliyani AS.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) kembali menganugerahkan Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2022 kepada 320 kabupaten/kota.

Rinciannya 8 kota/kabupaten meraih predikat utama, 66 Nindya, 117 madya dan 121 pratama. Apresiasi juga diberikan kepada 8 provinsi yang telah mewujudkan Provinsi Layak Anak (Provila).

Sedangkan Batola kembali mendapatkan penghargaan KLA pratama. Ini merupakan predikat kedua yang diperoleh Batola setelah 2021.

Penghargaan di bidang pembangunan berbasis anak ini diterima langsung Noormiliyani AS dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Jakarta Pusat, Selasa (2/8).

Adapun penghargaan diserahkan Agustina Erni selaku Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat, kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pencapaian ini,” papar Noormiliyani.

“Namun besar harapan saya penghargaan yang diterima terus meningkat ke level madya,” imbuhnya.

Sesuai petunjuk dari Kemen-PPPA, terdapat beberapa poin yang harus menjadi perhatian agar memenuhi standar penilaian madya.

Salah satunya inovasi yang signifikan dalam mendongkrak penilaian adalah desa percontohan pemenuhan hak wanita dan anak, serta kepala desa perempuan.

Khusus persyaratan kepala desa perempuan, pencapaian Batola sudah menyentuh angka 6,7 persen.

Kemudian minimal sudah memiliki Puskesmas dengan pelayanan ramah anak 50 persen, memiliki Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan 25 persen sekolah ramah anak.

Kemudian memiliki lebih dari satu Pusat Kreativitas Anak (PKA) seperti sanggar, kegiatan seni budaya, taman kota, taman cerdas, taman teknologi, museum, pedestrian dan fasilitas olahraga.



Komentar
Banner
Banner