Religi

Batas Akhir Puasa Qadha Ramadan dan Hukumnya Jika Terlewat!

Puasa qadha Ramadan ditunaikan untuk mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan akibat uzur yang dibenarkan oleh syariat.

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-net

Hukum Melakukan Qadha Ramadan

Disebutkan dalam Kitab Fiqh Us Sunnah karya Sayyid Sabiq sebagaimana diterjemahkan oleh Abu Aulia dan Abu Syauqina, qadha Ramadan tidak wajib dilakukan dengan segera, tetapi wajib dilakukan kapan saja.

Pendapat ini mengacu pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Aisyah RA dalam Shahih Muslim Kitab as-Shiyam bab Qadha'i Ramadhana fi Sya'ban.

Aisyah RA meriwayatkan bahwa ia melakukan puasa qadha Ramadan yang telah berlalu pada bulan Syakban. Ia tidak melakukannya segera setelah Ramadan berlalu padahal ia mampu melakukannya.

Jumlah puasa qadha Ramadan sama halnya dengan jumlah hari yang ditinggalkan tanpa menambah atau menguranginya.

"Mengganti puasa sama seperti melaksanakannya pada waktunya. Dengan kata lain, orang yang meninggalkan puasa beberapa hari wajib mengganti puasa-puasa yang telah ditinggalkan tersebut tanpa menambahinya," jelas Sayyid Sabiq dalam kitab fikihnya.

Dijelaskan lebih lanjut, dalam hal ini, tidak ada kewajiban untuk melaksanakan puasa qadha secara beruntun dari hari ke hari. Hal ini mengacu pada firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 184.

Lantas, sampai kapan batas puasa qadha Ramadan?

HALAMAN
123
Editor


Komentar
Banner
Banner