News

Agar Puasa Ramadan tak Sia-sia, Jauhi Tiga Perbuatan Ini

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.

Featured-Image
Berbuka puasa (ilustrasi/gencil.news)

PUASA Ramadan adalah salah satu dari rukun Islam. Karena itu, hukum melaksanakan puasa Ramadan adalah wajib bagi umat Islam. Kewajiban puasa ini tentu setara dengan besarnya pahala dan keberkahan yang berlimpah di dalamnya.

Untuk menyambut bulan yang mulia ini, tentu kita harus mempersiapkan dengan sebaik mungkin. Agar jangan sampai bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan ini kita lewati dengan sia-sia, dan puasa kita tidak berarti apa-apa selain hanya untuk menahan lapar dan dahaga.

Karena, menurut Nabi SAW, banyak dari umat Islam yang ternyata tidak memanfaatkan bulan puasa ini dengan sebaik-baiknya. Bahkan, tidak merasakan sedikitpun dari keistimewaan bulan penuh berkah ini.

Nabi SAW bersabda, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (H.R. Ath Thabraniy dalam Al Kabir) 

Apa yang menyebabkan amalan puasa mereka tidak dianggap? Bukankah sangat sia-sia dia menahan lapar sejak matahari terbit hingga matahari tenggelam? 

Dikutip dari buku “Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadan dari Sebelum Ramadan Sampai Setelahnya” karya Abu Maryam Kautsar Amru, sebagaimana dikutip dari republika.co.id, puasa seseorang menjadi sia-sia ketika puasanya hanya mengugurkan kewajiban semata.

Puasanya tetap sah, karena tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan puasanya batal. Namun puasanya telah dirusak dan tidak ada nilai pahala di dalamnya.

 Berikut ini tiga perkara yang menyebabkan puasa seseorang hanya berakhir sia-sia, 

1. Perkataan dusta dan fitnah (az-zuur)

 Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan az-zuur (dusta dan fitnah) dan malah mengamalkannya (dalam bentuk perbuatan), maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan." (H.R. Bukhari)

 2. Perkataan yang sia sia (al-laghwu), kotor dan seronok (ar-rofats)

 Rasulullah bersabda: "Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan laghwu (sia sia) dan rofats (kotor dan seronok). Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, "Aku sedang puasa, aku sedang puasa"." (H.R. Ibnu Majah dan Hakim)

 3. Melakukan berbagai macam kemaksiatan.

 Ingatlah bahwa selama bulan Ramadan ini Allah SWT telah membelenggu syaitan dan menutup rapat pintu neraka. Sehingga umat Islam dapat dengan khusyuk beribadah dan meningkatkan amalan-amalan saleh lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah. 

Namun jika masih ada manusia yang berbuat buruk, bermaksiat, dan mengumbar syahwat,  hal ini disebabkan karena kebiasaan buruk dan nafsu yang ada dalam diri manusia itu sendiri yang tidak dijaga sehingga masih bisa menyesatkan.

 Orang-orang yang tetap mengerjakan keburukan dan kemaksiatan seperti ini tidak mendapatkan pahala apa-apa dari puasanya, kecuali hanya lapar dan dahaga.

Walaupun puasanya sah tidak batal. Dan orang seperti ini banyak jumlahnya, sebagaimana yang disebutkan sendiri oleh Rasulullah SAW:

 "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga." (H.R. Ibnu Majah)

Editor


Komentar
Banner
Banner