bakabar.com, JAKARTA – Proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan ternyata tidak mudah. Sebab, dalam prosesnya ada banyak tenaga kesehatan yang gagal divaksin karena darah tinggi.
Kondisi ini membuat Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin terkejut.
“Terus terang saya kaget juga dari yang daftar batch pertama sekitar 500 ribu, yang dateng 150 ribu sudah mau suntik, itu 15 ribu batal suntik gara-gara darah tinggi,” kata Menkes Budi dilansir dari detikcom.
Tahap pertama vaksinasi Covid-19 menyasar sekira 1,5 juta tenaga kesehatan dan akan berlangsung pada Januari-Februari 2021.
Sesuai petunjuk teknis vaksinasi Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan, penerima vaksin Covid-19 harus dalam keadaan sehat. Jika tekanan darah di atas 140/90 mmHg, vaksin Corona tidak diberikan.
“Jadi ternyata banyak orang Indonesia itu darah tinggi. Kurang lari, kurang olahraga, kurang sehat. Itu mereka mesti nunggu lagi, mesti turun dulu (tekanan darahnya) baru suntik,” tambah Menkes.
Data dari Kemenkes menunjukkan dari total 598.483 tenaga kesehatan yang masuk dalam kelompok pertama penerima vaksin, ada kurang lebih 20.154 nakes yang tidak bisa diberikan vaksinasi atau ditunda karena sejumlah alasan.
Di antaranya merupakan penyintas Covid-19 atau memiliki komorbid atau penyakit bawaan dan sedang dalam keadaan hamil.