bakabar.com, BANJARMASIN - Meski masih berupa prototype, drone pengusir hama burung di lahan pertanian yang dikembangkan Habib Fathurrahman Bahasyim, patut diacungi jempol.
Memasuki musim panen padi, burung menjadi salah satu musuh petani. Datang secara berkoloni, burung-burung ini akan memakan bulir padi tanpa mengenal waktu.
Beragam cara dilakukan petani untuk mengusir burung tersebut. Mulai dari metode tradisional, hingga cara yang dikembangkan Habib Fathurrahman Bahasyim.
Salah seorang buyut Habib Basirih tersebut melakukan uji coba untuk mengembangkan teknologi drone pengusir burung.
Berbeda dengan drone kebanyakan, drone pengusir burung itu terkait dengan tali yang dibentangkan di atas sawah. Selanjutnya drone akan lalu-lalang di tali untuk mengusir burung-burung, setelah menangkap objek suara.
"Sebelumnya ketika saya mengunjungi kawasan pertanian Kalimantan Tengah, banyak petani yang mengeluhkan hama burung. Alhamdulillah dalam waktu seminggu, saya akhirnya menemukan ide," papar Habib Faturrahman Bahasyim belum lama tadi.
"Drone buatan saya mengutamakan kode program untuk pergerakan dan percepatan dengan bahan dinamo dan baling-baling pesawat remote control. Adapun sensor gerak menggunakan mikrokontroler," jelasnya.
Dari beberapa kali uji coba, drone buatan Habib Fathurrahman Bahasyim sudah 80 persen mencapai target, "InsyaAllah akan dilakukan pengembangan-pengembangan lagi," jelas Faturrahman.
Namun demikian, biaya pembuatan drone tersebut tidak murah. Dibutuhkan sedikitnya Rp2 juta untuk membuat sebuah drone.
"Diharapkan pemerintah bisa turun tangan dalam membantu pengadaan. Dengan demikian, drone ini dapat dikenal oleh masyarakat petani," beber Habib Fathurrahman Bahasyim
"Sebenarnya Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan sudah antusias dengan drone ini. Beliau berniat melihat langsung, tetapi sekarang masih di Mekkah," pungkasnya.