bakabar.com, BANJARMASIN – Realisasi normalisasi sungai di Banjarmasin masih jauh dari kata maksimal.
Aksi bersih-bersih jembatan dan bangunan di atas sungai itu nyatanya hanya cukup mengurangi volume air yang masuk ke ibu kota Kalsel.
"Paling tidak mengurangi durasi lamanya tergenang," ujar Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathoni kepada bakabar.com, Kamis (11/11).
15 Titik di Banjarmasin Terendam, Kinerja Ibnu-Ariffin Tuai Sorotan
Alhasil, ancaman air pasang atau banjir rob bakal terus menghantui masyarakat di Kota Seribu Sungai, seperti awal 2021 lalu.
Ia menuturkan bahwa skala air kiriman dari kawasan hulu dipastikan mengalir masuk ke ibu kota.
Pihaknya tahu dari durasi surutnya air pasang. Jika lambat bisa dipastikan air di hilir memiliki campuran volume dengan air kiriman hulu.
"Kalau tidak bercampur itu normatifnya 2-3 jam turun," ucapnya.
Ia menduga kiriman air tersebut tidak hanya akibat banjir di hulu. Melainkan dampak dari pembukaan pintu air waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar.
"Karena kita kawasan paling hilir, ya pasti dampaknya ke kita semua," katanya.
Puncak ketinggian air pasang diprediksi terjadi saat malam minggu. Ketinggian air diprediksi mencapai 2,5 meter atau di atas mata kaki orang dewasa.
Setelah itu, air pasang masih akan melanda. Maka, lanjut Thony bahwa banjir di kawasan hulu sekali lagi memengaruhi situasi luapan air di Banjarmasin.
"Permukiman berdekatan dengan sungai besar dulu yang terdampak," pungkasnya.
Pintu Bendung Irigasi Riam Kanan Dibuka Nanti Malam, Warga Diminta Waspada
Lantas sudah sejauh mana progres normalisasi sungai?
Thony memaparkan bahwa program revitalisasi sungai di kawasan Ahmad Yani, Jafri Zam Zam dan Veteran telah rampung. “Sesuai target,” ujarnya.
Sedang yang masih berjalan, yakni Sungai Simpang Gusang, Banjarmasin Timur. Lokasi tersebut berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjar.
Pengerukan dilakukan menggunakan alat berat sekitar 1,2 Kilometer (Km) dengan kedalaman rata rata 1,2 meter dan lebar 4-5 meter.
Biaya yang digunakan bersumber dari APBD perubahan 2021 sebesar Rp196 juta. Target selesai pada minggu kedua Desember 2021.
"Titik akhir dari pengerukan akan ketemu dengan Sungai Lulut," katanya.
Bersih-Bersih Bangunan Atas Sungai, Warga Banjarmasin Dibebankan Biaya Pembongkaran