bakabar.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat mengawasi kegiatan anak-anak saat banjir agar tak terjadi lagi korban tewas.
“Saya memberikan instruksi kepada seluruh jajaran dan mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila anak-anak bermain di kawasan yang ada genangan, maka supaya ditegur, diajak untuk berhenti, karena bermain-main di tempat-tempat seperti ini sering berisiko, ada lubang, ada arus yang tidak terduga, akhirnya peristiwa yang tidak kita inginkan,” kata Anies di Pos Pantau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, dilansir dari Antara, Minggu (21/02).
Berdasarkan informasi yang ada, empat dari lima korban banjir di Jakarta adalah anak-anak berusia tujuh tahun, 11 dan 13 tahun. Mereka terpeleset jatuh saat bermain di dekat air berarus deras.
Karena itu, Anies meminta kepada siapapun untuk bersama-sama peduli bila melihat anak-anak usia muda bermain-main dan berisiko mengancam jiwanya.
Mereka jangan dipandang seperti anak orang lain.
“Pandanglah itu seperti anak kita sendiri sehingga kita ambil tanggung jawab untuk mengingatkan, menegur dan menghentikan, agar mereka tidak terpapar risiko seperti kejadian kemarin,” katanya.
Mereka wafat di usia muda. “Duka cita yang sangat mendalam bagi kita semua,” katanya.
Sampai saat ini ada 49 RT di DKI Jakarta masih terendam banjir. BPBD DKI Jakarta melaporkan sebanyak 1.722 jiwa masih bertahan di 10 titik pengungsian.
Plt Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menerangkan, banjir di wilayah Jakarta Pusat sudah sepenuhnya surut sejak Sabtu (20/2) malam pukul 21.30 WIB.
Sedangkan di wilayah lainnya masih dilaporkan ada banjir dengan ketinggian air hingga 100 sentimeter (cm).
Sabdo Kurnianto membeberkan masih ada 49 Rukun Tetangga atau RT yang terendam banjir pada Ahad per pukul 09.00 WIB.
Secara keseluruhan ada 49 RT yang masih terdampak dari total 30.470 RT yang ada di Jakarta atau sejumlah 0,161 persen. “Jumlah pengungsi sebanyak 1.722 jiwa dari 514 KK, semuanya dari wilayah Jakarta Timur,” kata Sabdo.
Di Jakarta Barat, terdapat lima RW terdiri atas enam RT dengan ketinggian air 40-70 cm. Di Jakarta Selatan terdapat enam RW terdiri atas 11 RT dengan ketinggian air 40-90 cm.
“Di Jakarta Timur terdapat 12 RW terdiri atas 32 RT dengan ketinggian air 40-100 sentimeter. Total pengungsi keseluruhan berada di Jakarta Timur, yaitu 1.722 jiwa dari 514 KK,” ujarnya.
Lima orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir. Empat di antaranya anak-anak dan satu pria lanjut usia.
Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan.
Selain itu, empat anak-anak, terdiri atas tiga anak laki-laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain.
“Satu anak perempuan usia tujuh tahun yang tenggelam di Jakarta Barat,” kata Sabdo.