bakabar.com, BARABAI – Banjir yang melanda Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) merenggut nyawa Baihaki, 2 tahun.
Baihaki meninggal dunia setelah terjatuh dari sepeda motor di Desa Tilahan, Hantakan, pada Rabu (17/8) sekitar pukul 18.00 Wita.
“Benar, korban sudah ditemukan dan meninggal dunia,” ujar Kapolres HST AKBP Sigit melalui Kasubsi PDIM Humas Aipda Husaini sekitar pukul 22.00 tadi.
Peristiwa nahas bermula ketika korban dan ibunya hendak pulang menuju rumahnya menunggangi sepeda motor.
Dalam perjalanan tiba-tiba banjir menerjang. Mereka bertiga terjatuh. Nahas, si ibu hanya berhasil menyelamatkan satu anaknya. Sedang Baihaki hanyut terbawa arus.
Dua jam berselang, Baihaki ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.
“Jasad langsung dibawa ke rumah duka,” ujarnya.
Secara umum, Husaini melaporkan jika situasi banjir perlahan mulai surut.
“Alhamdulillah di atas [hulu Meratus] sudah mulai surut walau di bantaran Sungai Barabai naik,” ujarnya.
Lima Desa Terendam
Selain Tilahan, pantauan bakabar.com luapan air sungai turut menggenangi Desa Bulayak, Batu Tunggal, dan Murung B. Ketinggian air bervariasi, mencapai betis orang dewasa.
“Sejumlah desa di Kecamatan Batu Benawa juga turut terendam,” kata Pj Sekda HST, M Yani.
Luapan air yang menggenangi permukiman warga disinyalir akibat intensitas hujan lebat sejak pukul 16.00 hingga 18.00.
Sementara itu, debit air Sungai Hantakan kini dilaporkannya berangsur menurun.
Luapan air tidak hanya terjadi di Sungai Hantakan. Dilaporkan Sungai Haruyan juga turut meluap.
Di sana luapan air sudah menggenangi permukiman di Desa Mangunang. Ketinggian mencapai lutut orang dewasa.