Tak Berkategori

Banjir di Batola Mulai Surut, Bantuan Kawasan Terisolir Terus Disalurkan

apahabar.com, MARABAHAN – Seiring penurunan debit air, jumlah pengungsi banjir di Barito Kuala mulai kembali ke…

Featured-Image
Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, memantau banjir di Kecamatan Mandastana, Senin (1/2). Foto-Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Seiring penurunan debit air, jumlah pengungsi banjir di Barito Kuala mulai kembali ke rumah masing-masing.

Menginjak pekan ketiga, banjir di Batola jauh berkurang, terutama kawasan yang bermuara di Sungai Alalak seperti Kecamatan Mandastana dan Alalak.

Kedalaman air yang terpantau mulai mendekati lutut orang dewasa, seperti di Desa Bangkit Baru, Tanipah, Sungai Ramania, Antasan Segera, Lokrawa hingga Terantang.

Namun demikian, akses transportasi darat masih belum bisa digunakan sepenuhnya. Penyaluran bantuan pun harus menggunakan kelotok kecil.

“Di sejumlah wilayah yang bermuara di Sungai Alalak, debit air mulai turun. Kedalaman paling parah sekitar lutut orang dewasa,” ungkap Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, seusai pemantauan di Mandastana, Senin (1/2).

Adapun kawasan yang berbatasan dengan Kecamatan Sungai Tabuk di Kabupaten Banjar seperti Jejangkit, air masih masih menggenangi beberapa ruas jalan.

“Genangan air memang masih tersisa, karena daerah ini lebih dekat dengan Sungai Barito. Imbasnya kedalaman air dipengaruhi pasang surut air laut,” beber Rahmadi.

Situasi tersebut membuat sejumlah warga yang mengungsi, mulai kembali ke rumah masing-masing.

Dari 8.933 pengungsi yang terdata hingga 31 Januari 2021, sekitar 2.000 orang di antaranya sudah meninggalkan pengungsian.

“Kalau kepulangan mereka dilaporkan ke posko induk, kami menyiapkan alat transportasi hingga tempat tujuan,” sahut Sumarno, Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batola.

“Namun kalau sudah berada di rumah, terutama yang masih sedikit tergenang, kami mengimbau untuk berhati-hati dengan aliran listrik,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner