bakabar.com, LUWU UTARA – Banjir bandang menerjang Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7) malam.
Air Sungai Masamba meluap. Sungai membawa lumpur dari pegunungan. Banyak potongan kayu berserakan.
Air beserta lumpur menggenangi jalan rumah warga, rumah jabatan bupati, masjid, sekolah dan Bandara Masamba. Banyak warga terserat banjir.
“Kalau rumah ku, hanya pekarangan yang dimasuki banjir. Hanya di hotel remaja yang dimasuki banjir,” kata Kadis Koperindag Luyra, Muh Kasrum seperti dikutip dari Fajar.co.id.
Hingga berita ini diturunkan, tercacat ada empat warga yang dinyatakan meninggal dunia. Sementara 11 lainnya dinyatakan hilang. Pemerintah setempat sementara melakukan evakuasi warga.
Sementara itu, Polda Sulawesi Selatan menyebut banjir akibat luapan sungai Masamba masih menggenangi sejumlah titik di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Pihak kepolisian menyebut pagi ini ketinggian air kira-kira mencapai 45 centimeter atau setinggi lutut orang dewasa.
“Sampai pagi ini masih ada genangan setinggi lutut, di Suli,” kata Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Ibrahim Tompo dikutip dari detikcom, Selasa (14/7).
Ibrahim mengatakan banjir bandang di sejumlah wilayah di Kabupaten Luwu ini terjadi lantaran curah hujan yang tinggi berlangsung lama. Selain itu, air pasang laut juga turut menyebabkan debit air sungai Masambar meluap dan menggenangi perumahan warga.
“Banjir bandang terjadi karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi dan berlangsung lama sehingga mengakibatkan debit air sungai menjadi naik kemudian meluap hingga ke pemukiman warga dan menggenangi akses jalan,” ucapnya.
Ibrahim menyebut hingga kini pihaknya masih berupaya mengevakuasi masyarakat yang terdampak bencana banjir tersebut. Dia pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada terkait kemungkinan adanya banjir susulan jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi.
“Tidak menutup kemungkinan akan terjadi banjir susulan apabila intensitas curah hujan terus meningkat,” ujarnya.(Pjr/Dtk)
Editor: Aprianoor