bakabar.com, BANJARARU – Sejak 6 Mei hingga 20 Mei 2024, Dinas Perhubungan Banjarbaru mulai melakukan uji coba rute angkutan perkotaan dan angkutan pengumpan (feeder).
Selama proses uji coba, diturunkan 6 armada yang mengaspal di rute-rute tertentu. Selanjutnya hasil uji coba akan dievaluasi untuk mematenkan trayek, disesuaikan atau dipecah kembali.
“Standar mobil pun disesuaikan dengan kondisi jalan, termasuk beban operasional per kilometer," papar Kepala Dinas Perhubungan Banjarbaru, Muhammad Mirhansyah, Rabu (8/5).
"Selama uji coba berlangsung, kami meminta dukungan masyarakat untuk mencoba sesuai rute yang ingin dituju," imbuhnya.
Adapun 9 trayek yang diujicoba meliputi rute koridor A dari Terminal Simpang Empat Banjarbaru, Jalan Panglima Batur, Jalan Karang Anyar, Bandara Syamsudin Noor, Lingkar Utara, dan Masjid Jami Hidayatul Akbar.
Selanjutnya rute koridor B dari Terminal Simpang Empat Banjarbaru, Jalan Trikora, kawasan LIK, Liang Anggang, Halte Kota Citra Graha.
Kemudian rute koridor C dari Terminal Simpang Empat Banjarbaru, Jalan H Mistar Cokrokusumo, dan Jalan SMPN 12 Banjarbaru (Kelurahan Bangkal).
Berikutnya rute koridor D dari Terminal Simpang Empat Banjarbaru, Pool Armada (UPT PPKB), Jalan Palam Raya, Amanah Borneo Park, Jalan Taruna (Simpang Empat Bangkal).
Sementara rute angkutan feeder pertama bermula di Terminal Simpang Empat, Jalan PM Noor (Yonif 623), Terminal Simpang Empat.
Lalu feeder kedua dari Halte Idaman, Uniska, Kampung Pelangi, Intan Sari, ULM (Masjid AL Baitar), Jalan Ahmad Yani, dan Halte Idaman.
Adapun feeder ketiga dari Halte Limousin, SMKN 1 Banjarbaru, Jalan RO Ulin (Kampung Pejabat), Pasar Bauntung, Halte Limousin.
Selanjutnya feeder keempat dari Halte Masjid Al-Muhtadien, Jalan Golf, TPB Wella, Jalan Kurnia, dan Halte Masjid Al-Muhtadien.
Terakhir feeder kelima dari Halte Minggu Raya, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pangeran Suriansyah, Jalan Panglima Batur, Jalan Junjung Buih, Jalan Ahmad Yani, dan Halte Minggu Raya.
"Melalui uji coba tersebut, Pemko Banjarbaru berharap dapat menciptakan sistem transportasi yang lebih baik, mengurangi kemacetan dan mendorong masyarakat untuk lebih banyak menggunakan angkutan umum,” tutup Mirhansyah.