Banjarmasin Hits

Bangunan SDN Basirih 3 Banjarmasin Memprihatinkan, Peserta Didik Berkurang

Kondisi bangunan SDN Basirih 3 Banjarmasin mestinya bisa diperhatikan oleh pemerintah setempat.

Featured-Image
Kondisi bangunan SDN Basirih 3 Banjarmasin nampak memprihatinkan. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Kondisi bangunan SDN Basirih 3 Banjarmasin mestinya bisa diperhatikan oleh pemerintah setempat.

Bukan tanpa alasan. Bangunan yang menjadi sarana tempat menuntut ilmu itu nampak begitu memprihatinkan.

Kondisi tersebut juga yang jadi alasan peserta didik di sekolah tersebut terus berkurang setiap tahunnya.

Salah seorang pengajar, Anna Yuniarni mengatakan, kerusakan bangunan sudah terjadi sejak tahun 2010 yang lalu.

Tidak hanya bangunan induk yang rusak, namun sarana penunjang proses belajar lainnya, seperti ruang unit kesehatan sekolah (UKS), musala dan perpustakaan juga tidak ada di sekolah tersebut.
Ruang perpustakaan terpaksa harus digabung dengan ruangan kepala sekolah yang berada persis di samping ruang guru.

"Rusaknya sejumlah bangunan SD ini, juga berimbas pada saat penerimaan siswa-siswi baru. Orang tua, tentu melihat fasilitas dan kondisi bangunan. Melihat kondisi sekolah ini, orang tua pun pikir-pikir bila hendak memasukkan anaknya ke sini," kata Anna

"Padahal, SDN Basirih 3 merupakan sekolah gabungan dari tiga sekolah. Antaranya dengan SDN Basirih 7 dan SDN Basirih 9, harusnya banyak siswa," tambahnya.

Namun sejak dua tahun belakangan, siswa-siswi baru yang bersekolah di situ kian berkurang. Total siswa-siswi di situ merosot jauh.

Kini, hanya berjumlah 208 siswa-siswi. Terbagi di sembilan kelas.

"Kelas I hingga kelas IV, masing-masing mengisi satu ruang kelas. Kecuali kelas V dan VI yang masing-masing mengisi dua ruang kelas," tambahnya.

Lantas, apakah kerusakan bangunan sd tersebut pernah diperbaiki? Jawabannya, pernah. Tapi hanya seadanya.

"Seingat saya, perbaikan hanya dilakukan pada lantai titian. Itupun pakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)," sambung salah seorang guru lainnya, M Ali Wardana.

"Kami sangat berharap agar bangunan sekolah ini diperbaiki. Kami khawatir, hal yang tidak diinginkan kembali terjadi. Entah menimpa siswa-siswi maupun pengajar di sini," lanjutnya.

Belakangan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin diketahui mendapat kucuran bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk menunjang fasilitas pendidikan tahun depan.

Anggaran yang dikucurkan mencapai Rp2,1 miliar itu, akan dipergunakan untuk pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi dan lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Nuryadi membeberkan, sekolah yang akan menjadi prioritas mendapatkan bantuan DAK tahun depan adalah SDN Basirih 3.

"SDN Basirih 3 jadi perhatian Pemerintah Pusat langsung lewat data Data Pokok Pendidikan (Dapodik) mereka," ucap Nuryadi ditemui terpisah.

Nuryadi mengakui, bahwa sudah tiga tahun terakhir ini kondisi SDN Basirih 3 cukup memprihatinkan. Bahkan kerusakannya mencapai 60 persen.

"Kondisinya ada kekurangan beberapa ruang kelas dan ruang guru. Sehingga menjadi prioritas. Khusus untuk SDN Basirih 3 dianggarkan sekitar Rp700 juta. Akan digunakan untuk pembangunan 3 ruang baru dan UKS,"  jelasnya.

Selain SDN Basirih 3, Nuryadi membeberkan juga ada sekolah lain yang kondisinya cukup menyita perhatian. Yakni SDN Teluk Tiram 8.

Adapun kerusakan yang dialami antara lain kerusakan ruang kelas, pembangunan UKS, toilet dan laboratorium komputer.

"Kita targetkan Maret 2023 sudah bisa dimulai pengerjaannya. Selesai sekitar 4 bulan. Atau paling lambat penggunaan DAK itu sampai Desember," tuntasnya.

Di samping itu, Pemkot Banjarmasin pada tahun ini juga menerima bantuan DAK untuk rehabilitasi sekolah. Totalnya mencapai Rp9,3 Miliar.

Sejauh ini, menurut Nuryadi, persentase progres yang dilakukan sudah berlangsung sekitar 70 persen. Bahkan ada yang sudah selesai.

"Ada 28 sekolah yang menerima bantuan DAK tahun ini. Ada yang digunakan pembangunan perpustakaan, UKS, Sanitasi dan juga rehabilitasi. Lalu sekitar Rp3 Miliar nya kita serahkan ke sekolah untuk meningkatkan SDM," tutup Nuryadi.

Sementara itu, Kepala SDN Basirih 3, Armini mengaku sangat bersyukur dengan terpilihnya sekolahnya sebagai penerima DAK tersebut.

"Rencananya akan kita gunakan untuk merehab ruang kelas, WC dan ruang perpustakaan," ucapnya.

Menurut Armini, ketiga fasilitas tersebut sudah sangat tidak layak untuk digunakan siswa di sekolah.

Bahkan, kondisi yang dialami SDN Basirih 3 ini sudah berimbas pada minimnya minat orangtua siswa untuk menyekolahkan anaknya ke sana.

"Tahun ajaran baru kemaren aja kita hanya mampu mendapat sebanyak 32 orang siswa," ungkapnya.

"Kita tidak memungkiri kalau orangtua pasti melihat kondisi fasilitas yang dimiliki sekolah dulu sebelum memasukan anaknya. Dan rata-rata orangtua di sekitar sekolah kami lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah lain atau swasta yang dianggap lebih bagus dari segi fasilitasnya," paparnya.

Di sisi lain, ia berharap agar Disdik Kota Banjarmasin bisa menyerahkan segala perbaikan dan pembenahan fasilitas yang rusak ini kepada pihak sekolah.

"Harapan kami seperti itu, karena yang lebih mengetahui medan kan pihak sekolah. Tapi tetap tergantung pada pihak dinas sendiri.

Wanita yang resmi dilantik menjadi Kepsek sejak Februari 2022 itu mengaku masih banyak PR yang harus dikerjakan agar SDN Basirih 3 bisa kembali dipercaya masyarakat sebagai tempat anak menimba ilmu

"Semoga saja dengan adanya bantuan DAK ini bisa membuat sekolah kami kembali jaya seperti dulu lagi," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner