bakabar.com, JAKARTA - Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah masuk tahap finalisasi gambar. Lokasinya juga sudah ditetapkan. Tinggal proses tender.
Lokasi dari bandara VVIP IKN berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Tidak jauh dari pusat Kota Nusantara. Hanya 15 kilometer saja.
"Bandara ini dibangun sangat dekat dengan pusat kota IKN Nusantara, cuma 20 menit," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dikutip, Sabtu (23/9).
Baca Juga: Pertama di IKN, Rumah Sakit Bernilai Rp2 Triliun Bakal Dibangun
Bandara IKN ini rencananya bakal mulai dibangun 1 November 2023. Ditargetkan selesai tahun depan. "Ya, harapannya selesai pertengahan Juli 2024," ujarnya.
Biar tahu saja. Bandara VVIP ini memiliki runway 3000x45 meter. Yang mana dapat didarati jenis pesawat besar. Seperti Boeing 777-300 ER dan Airbus A380.
Kapasitas apronnya juga mampu menampung tiga pesawat dengan badan besar alias wide body. Ditambah satu berbadan kecil atau narrow body.
"Apron ini juga mampu menampung maksimal tujuh pesawat narrow body, tanpa ada pesawat wide body," terangnya.
Tidak hanya itu. Apron Bandara VVIP IKN juga memiliki landasan pacu untuk helikopter alias helipad. "Kapasitasnya dapat menampung tiga helikopter," imbuhnya.
Terminal bandara nantinya dibangun di atas lahan seluas 7.000 meter persegi. Dengan VVIP kurang lebih 1.500 meter persegi.
Ada sejumlah tata ruang terminal yang rencananya dibangun. Di antaranya; VVIP, VIP, parkir GSE, pos pemeriksaan sisi udara, pos jaga, hanggar dan cargo.
Juga ada catering, DPPU, rumah pompa, STP & WTP, substation power house, bengkel/GSE maintenance dan bangunan ibadah.
Lalu, yang pasti ada perkantoran, gedung karantina, kantin, rumah dinas, TPS, meteorologi, EOC, PKP PK, power house, gardu PLN dan ATC Tower.
Baca Juga: Jokowi Tinjau Pelaksanaan Inpres Jalan Daerah di Penyangga IKN
Desain terminal bandara VVIP dibuat dengan menonjolkan unsur kearifan lokal dari Kalimantan. Di antaranya seperti nuansa Rumah Panjang, Burung Rangkok dan lukisan garis lengkung khas Kalimantan.
Rumah Panjang merupakan rumah khas suku Dayak di Kalimantan. Bakal ditonjolkan pada bangunan bandara dan pelabuhan.
Kedua, Burung Rangkong. Adalah satwa endemik khas Kalimantan. Ketiga, lukisan atau garis-garis melengkung akan ditampilkan secara modern pada bandara dan pelabuhan.
