tips berkendara

Balik Mudik, Pahami Cara Mencegah Microsleep saat Berkendara Jauh

Ketika berkendara jarak jauh dengan melewati rute panjang saat mudik Lebaran, sangat berpotensi menimbulkan microsleep atau hilangnya perhatian atau kesadaran.

Featured-Image
Ilustrasi terjadinya microsleep saat berkendara. Foto: dok. Roberts John Law

bakabar.com, JAKARTA - Ketika berkendara jarak jauh dengan melewati rute panjang saat mudik Lebaran, sangat berpotensi menimbulkan microsleep atau hilangnya perhatian atau kesadaran seseorang karena mengantuk yang berlangsung secara singkat kurang dari 30 detik.

Kondisi tersebut biasanya dialami pengemudi yang kurang waktu istirahat perjalanan atau kelelahan, sehingga kehilangan kendali karena microsleep yang dapat mengakibatkan kecelakan fatal di jalan raya.

Microsleep terjadi sangat cepat dan dengan laju mobil dalam kecepatan tinggi, tentu dampaknya akan sangat mematikan. Tak sedikit yang menyiasatinya dengan minum kopi atau mendengarkan musik.

Padahal, cara tersebut hanya bersifat sementara. Lihat Foto Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil.

Baca Juga: Tips Bikin Mobil 'Tetap Sehat' setelah Dipakai Mudik Lebaran

Menurut Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana cara-cara itu hanya bisa membuat pengemudi terasa tidak mengantuk, padahal otaknya perlu istirahat karena sudah maksimal.

"Jadi asumsi saja, ketika mereka melakukan itu, kelihatannya enggak ngantuk. Tapi, otaknya yang tidur nanti," ujarnya saat dihubungi bakabar.com, beberapa waktu lalu.

Untuk mencegahnya, satu-satunya cara atau solusi yang paling ampuh dalam menghindari microsleep dengan cara istirahat yang cukup.

"Ketika sudah tiga jam berkendara diperlukan jeda istirahat 30 menit. Justru istirahat di perjalanan itu lebih penting untuk keselamatan jika dibandingkan tidur lama sebelum bepergian," kata Sony saat dihubungi apahabar, beberapa waktu lalu.

"Konsentrasi tinggi otot-otot, otak, dan respon feeling turun. Maka, yang penting itu manajemen waktu istirahat. Biar tetap rileks sampai ke tujuan," sambungnya.

Baca Juga: Tips Menyusun Barang di Mobil, Perjalanan Mudik Jadi Efektif dan Aman

Hal senada diungkapkan oleh Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu. Menurut dia, istirahat secukupnya selama perjalanan mengurangi risiko mengantuk signifikan.

"Istirahat berhenti 2-3 jam sekali untuk mengembalikan tenaga tubuh. Apalagi ketika melewati jalan tol, risiko cepat lelah bertambah karena fokus menjaga handling mobil kecepatan tinggi," pungkasnya.

Lebih lanjut, pada jeda waktu istirahat kedua dan seterusnya nanti, disarankan untuk melakukan power nap atau tidur sejenak sekitar 20-30 menit.

Baca Juga: Tips agar Konsumsi BBM Lebih Irit saat Mudik Lebaran

Durasi yang lebih lama, dikhawatirkan justru terjadi gangguan tidur yang membahayakan diri sendiri.

"Tidur berjam-jam kualitas tidur akan berubah. Itu terasa pada konsentrasi pengemudi. Jadi mudah ngantuk ketika melanjutkan perjalanan, karena mood yang kacau dan labil," terangnya.

Menurut dia, kekuatan fisik seseorang mengemudi dalam sehari maksimal hanya 10 jam. Lihat Foto Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil.

"Perencanaan perjalanan harus matang, jadi kapan untuk singgah di rest area, istirahat ishoma, dan tiba di kota A, B, dan sebagainya telah terjadwal," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner