Pemkab Tapin

Bahas Potensi dan Masalah Petani, Wamentan Dorong Tapin Bentuk Perusda Pangan

apahabar.com, RANTAU – Membahas potensi dan permasalahan yang dihadapi petani di Tapin, Bupati HM Arifin Arpan…

Featured-Image
Bupati Tapin, HM Arifin Arpan, memperlihatkan hasil olahan cabai hiyung dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Pertanian. Foto: Humas Pemkab Tapin

bakabar.com, RANTAU – Membahas potensi dan permasalahan yang dihadapi petani di Tapin, Bupati HM Arifin Arpan bertemu Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, di Jakarta, Kamis (24/2).

Dalam kunjungan kerja tersebut, Arifin Arpan menjelaskan potensi dan luasan sumber daya alam yang dimiliki Tapin.

“Selain pertanian padi dengan luas lahan 89.000 hektar, Tapin juga memiliki lahan jagung hibrida dan karet,” papar Arifin.

Tercatat sepanjang 2020, produksi jagung hibrida di Tapin mencapai 4.864 ton. Jumlah ini meningkat sepanjang 2021 hingga 8.169 ton.

Sedangkan untuk tanaman karet, telah diproduksi 7.201 ton sepanjang 2020. Capaian itu juga meningkat setahun berselang sebesar 8.138 ton.

Namun demikian, peningkatan luasan lahan maupun produksi tidak dibarengi dengan peningkatan teknologi produksi.

“Kemudian pascapanen dan industri hilir belum memadai, karena keterbatasan modal. Di sisi lain, luasan pertanaman masih ketergantungan kepada paket bantuan program pemerintah,” papar Arifin.

“Petani masih bergantung dengan paket program bantuan pemerintah. Masih banyak yang belum berani mengembangkan tersendiri,” tambahnya.

Terkait permasalahan yang dihadapi Tapin, Harvick Hasnul Qolbi mendorong Pemkab Tapin membentuk Perusahaan Daerah (Perusda) atau BUMD yang bergerak di bidang pangan.

“Tapin diharapkan dapat segera membentuk Perusda di bidang pertanian. Perusda ini dapat mengatasi permasalahan di sektor hilir, sehingga produk pertanian bisa mendapatkan nilai tambah,” papar Harvick.

“Selain mengolah produk pertanian hingga ke hilir, Perusda juga akan mampu menyerap tenaga kerja lokal di masa sulit seperti sekarang,” imbuhnya.

Dalam membentuk Perusda pangan, Pemkab Tapin dianjurkan bekerjasama dengan swasta setempat melalui format kemitraan usaha.

“Program yang dinamakan 'One Company for One Local Government' ini sudah mulai dilakukan di Trenggalek dan Sambas,” tandas Harvick.



Komentar
Banner
Banner