bakabar.com, KANDANGAN - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mengumpulkan seluruh agen pangkalan LPG 3 Kilogram (Kg) dan distributor pupuk bersubsidi se-Kabupaten HSS.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok dan kesesuaian harga dengan aturan yang berlaku.
Melalui Dinas Perdagangan, Pemkab HSS menggelar sosialisasi pengawasan distribusi LPG dan pupuk bersubsidi bagi agen, pangkalan, dan kios tani pada Selasa (30/9).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda HSS, Zulkifli, mewakili Bupati Syafrudin Noor, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
"Tentunya ini akan memberikan informasi yang jelas mengenai pendistribusian dan pengawasan terhadap LPG 3 kg dan pupuk bersubsidi," ujar Zulkifli.
Pemkab HSS, lanjutnya, terus berupaya agar distribusi LPG dan pupuk bersubsidi bisa merata dan tepat sasaran.
Sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber dari Polres HSS dan Kejaksaan Negeri HSS guna memperkuat pengawasan di lapangan.
Kepala Dinas Perdagangan HSS, Sudiono, menegaskan pihaknya rutin melakukan pengawasan langsung terhadap pelaku distribusi LPG dan pupuk subsidi.
"Harga saat ini masih sesuai standar. Hanya saja, memang ada rantai tambahan yakni pengecer," jelasnya.
Harga jual oleh pengecer, lanjutnya, cenderung lebih tinggi dibanding harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
"Makanya kami terus tekankan kepada agen dan pangkalan agar menjual sesuai HET," imbuh Sudiono.
Diketahui, HET untuk LPG 3 kg di wilayah HSS sebesar Rp18.500 per tabung. Sementara untuk pupuk bersubsidi, Urea ditetapkan sekitar Rp2.250/kg dan NPK Rp2.300/kg.
Selain itu, Dinas Perdagangan HSS juga tengah menunggu realisasi kebijakan pusat terkait penerapan pembelian LPG dan pupuk subsidi wajib menggunakan KTP.
"Lewat aplikasi yang merekam KTP sebagai syarat pembelian. Kita tunggu bagaimana kebijakan selanjutnya," pungkasnya.