bakabar.com, TANJUNG – Pelaksanaan Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XVII yang digelar di Kabupaten Tabalong menjadi bukti bahwa para sastrawan dan budayawan di Kalsel adalah sosok yang tangguh dan kuat menghadapi segala kemungkinan, termasuk wabah Covid-19.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, H Mahdi Noor, di tengah pergelaran ASKS ke XVII di Pendopo Bersinar, Tanjung, Kamis (19/11) kemarin.
Hal itu juga sesuai dengan tema ASKS XVII “Bagalumukan Kita Menyamaratakan Sastra Melawan Korona”.
ASKS yang diselenggarakan setiap tahun merupakan salah satu upaya membumimikan sastra, melestarikan budaya dan melestarikan kearifan lokal.
Pemkab Tabalong melalui Disdik sangat bersyukur dapat menjadi penyelenggara sebagai tuan rumah dalam perhelatan Akbar ASKS XVII yang digelar dari tanggal 19 sampai 21 November 2020.
Meskipun dilaksanakan di tengah wabah Covid-19, dengan segala kesedarhanaan dan keterbatasan, tapi semangat dibidang sastra tak pernah meredup.
“Kita semua berharap ASKS tidak kehilangan makna dan kesakralannya,” kata Mahdi Noor.
Dia mengatakan penyelenggaraan ASKS menjadi ajang silaturahmi sekaligus membawa misi ketahanan sastra. Event tersebut diharapkan dapat menjaga kualitasi karya sastra dan pemantik semangat berbudaya bagi daerah
“Kegiatan ASKS menyajikan berbagai karya sastra. Semoga membawa manfaat dan kebajikan khususnya pelestarian sastra daerah Kalimantan Selatan,” pungkas Mahdi.
Sebelumnya, Wakil Bupati Tabalong H Mawardi secara resmi membuka Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) Ke-17 tahun 2020 di Kabupaten Tabalong di Pendopo Bersinar Tanjung, Kamis (19/11).
Dalam sambutannya, Mawardi mengatakan ASKS kali ini akan lebih banyak dilaksanakan secara virtual dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.
Sejumlah acara yang digelar secara virtual antara lain, puisi berbahasa Banjar, lomba membuat puisi berbahasa Banjar, gelar sastra Banjar, rembug, dan Iomba membuat cerita rakyat Kalsel.