bakabar.com, BARABAI – Sastrawan yang tergabung di Dewan Kesenian Kabupaten Hulu Sungai Tengah (DKK HST) kembali memborong penghargaan pada Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) ke-XVII.
Selama 3 hari, dari 12-14 November tadi, para sastrawan asal Bumi Murakata ini mengikuti agenda aruh sastra ini yang diselenggarakan di Gedung Budaya Garuda Maharam, Kabupaten Balangan.
ASKS ke XVII 2021 ini mengangkat tema "Maangkat Batang Tarandam Sastra Banjar".
Penghargaan yang diterima para astrawan HST ini didominasi juara pada kategori “Baharatan Maulah Syair Banjar” (puisi lama).
Sastrawan HST berhasil meraih juara satu dengan judul "Syair Gandut" karya Muhammad Alpiyanoor, juara tiga diraih oleh Massaid Akhiruddin dengan judul "Syair Datu Kandang Haji", dan Fannia Lily Mafisah dengan judul "Syair Igal Baksa Kambang" sebagai juara harapan pertama.
Selain itu juga masuk dalam 16 nominasi yang diterbitkan bersama pada “kalumpuk pambaiknya baharatan maulah Syair Banjar” yaitu, Muhammad Alpiyanoor dengan judul "Syair Rumah Adat Banjar", Fannia Lily Mafisah dengan judul “Syair Kain Langgundi” dan Agus Ariadi dengan judul "Syair Pitua Batang Banyu dan Syair Manyanggar Banua".
Ketua rombongan kontingen ASKS HST, Masruswian menyebut lomba kali ini berbeda dari pelaksanaan ASKS sebelumnya. Biasanya dilaksanakan lomba cipta puisi, kali ini “Baharatan Maulah Syair Banjar” atau puisi lama.
“Tentunya hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi para sastrawan HST karena banyak kaidah-kaidah penulisan yang harus diperhatikan dalam pembuatan syair Banjar tersebut,” kata Masruswian kepada bakabar.com, Minggu (14/11).
Ketua rombongan yang juga merupakan Wakil Sekretaris DKK HST ini menuturkan, melihat prestasi ke kebelakang, para sastrawan HST selalu bisa memberikan yang terbaik untuk lomba cipta puisi.
Pada ASKS XIII 2016 di Kabupaten Tala, para sastrawan HST berhasil membawa pulang 5 piala yaitu, juara 1, 2, 3, harapan 1 dan 2. Lalu pada ASKS XIV 2017 di Kabupaten HSS, memperoleh juara juara 2, 3, harapan 1, 2, dan 3.
Sementara pada ASKS XV 2018 di Kabupaten Kotabaru, dari 20 pemenang, Juara 1 – 17 diraih oleh HST. Sedangkan pada ASKS XVI tahun 2019 di Kabupaten Tanah Bumbu meraih juara 1 dan 3 serta 5 puisi masuk dalam 10 besar non peringkat.
Terakhir, pada ASKS XVII tahun 2020 di Tabalong meraih juara 1, 3, harapan 2 dan 6 puisi masuk dalam 10 besar non peringkat.
“Kami sangat bersyukur atas prestasi yang diraih di ajang ASKS XVIII 2021 ini, karena untuk tahun ke enam, sastrawan HST mampu bersaing dengan sastrawan lainnya dan kembali mengukir prestasi,” ungkap Masruswian.
Ditambahkannya lagi, pada ASKS XVIII ini, HST juga memborong piala pada kategori “Baharatan Maulah Kisah Rakyat Balangan” dan berhasil meraih juara II oleh Tika Hartika dengan judul "Marga Kamirawaan", dan juara III dengan judul "Bulan Gugur di Asuhan" yang diraih oleh Rezqie M.A Atmanegara.
Dari 5 nominasi 4 pemenang diraih oleh sastrawan HST, yaitu Massaid Akhiruddin dengan judul "Galuh Cipta Sari", Muhammad Alpiyannor dengan judul "Datu Pasakaran", Masruswian dengan judul "Gunung Batu Batulis" dan Muhammad Reza Pahlawan dengan judul cerita "Tumenggung Jalil".
Kemudian untuk kategori “Baharatan Basyair Banjar”, juara pertama juga diraih oleh sastrawan HST yaitu, Erma Noormawati yang membawakan syair berjudul Syair Buhaya Kuning.
Keberhasilan itu, kata Masruswian tidak lepas dari perhatian Pemkab HST dengan memberikan fasilitas dan bantuan serta dukungan kepada para sastrawan untuk mengikuti event tahunan ini.
Terpisah, Bupati HST H Aulia Oktafiandi melalui Plt Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Anhar, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas apa yang diraih oleh para sastrawan HST.
“Atas nama pimpinan, saya mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada para sastrawan yang tahun ini kembali mengharumkan nama daerah dengan torehan prestasi di aruh sastra yang merupakan event tahunan ini. Hal ini sangatlah membanggakan bagi kami, karena di tengah pandemi Covid 19 ini tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berkarya dan semoga ke depan akan lebih baik dan berprestasi lagi," terang Anhar.
Pada ASKS XVIII ini, juga dilakukan seleksi karya cipta puisi para sastrawan se Kalsel (Non Lomba) untuk diterbitkan pada Kambang Rampai Puisi Panyair Kalimantan Selatan ASKS XVII 2021 “Mambangkit Batang Tarandam Wawaris Juriat Banua”, dan HST juga menempatkan penyair terbanyak se Kalsel yaitu 25 sastrawan HST berhasil lulus seleksi serta menempatkan karya puisinya di antologi tersebut.