bakabar.com, JAKARTA – Kerajaan Arab Saudi mengajak warganya melakukan rukyatul hilal (melihat hilal) di langit pada Sabtu petang (30/4) ini. Warga yang melihat hilal dengan menggunakan mata telanjang atau teropong diminta melapor ke pengadilan terdekat.
Selain mengajak warga mencari hilal, Saudi Gazette seperti dikutip liputan6 melaporkan, Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan di Arab Saudi, Abdullatif Bin Abdulaziz Al Al-Sheikh, juga meminta agar cabang-cabang kementerian untuk menyiapkan masjid dan musala luar ruangan untuk menyambut jemaah salat Idul Fitri.
Menteri Abdullatif berkata waktu salat Idul Fitri pada 1443 adalah 15 menit setelah terbitnya matahari.
Sementara, Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial telah mengumumkan ada empat hari libur Idul Fitri untuk sektor swasta dan non-profit di Kerajaan Arab Saudi.
Liburan akan dimulai pada akhir hari kerja pada Sabtu 30 April 2022.
Hilal di Indonesia
Pada 1 Mei 2022 atau 29 Ramadhan 1443 Hijriah, secara hisab posisi hilal 1 Syawal di Indonesia sudah terlihat dan memenuhi kriteria baru Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan, pada 1 Mei tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.
“Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS,” ujar Kamaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (26/4).
Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.
Dengan demikian, 1 Syawal atau Idul Fitri 2022 kemungkinan jatuh pada 2 Mei 2022, yang membuat Muhammadiyah dan NU kompak akan berlebaran pada 2 Mei 2022. Namun, penetapannya baru akan diumumkan setelah menggelar sidang isbat Lebaran 1 Syawal 1443 Hijriah pada Minggu, setelah proses pengamatan hilal di 99 titik pemantauan.
“Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal, yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H,” ujarnya.