bakabar.com, JAKARTA - Kasie perencanaan investasi pada penamaan modal, pada Dinas Penanaman modal dan terpadu satu pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banjar Mukti Hadi membeberkan keinginannya agar Kabupaten Banjar bisa semakin dikenal dan ramah terhadap investasi.
Saat mengikuti acara Pameran Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2023, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Mukti menjelaskan potensi yang dimiliki Kabupaten Banjar. Salah satunya adalah potensi minapolitan yang sudah ditetapkan dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup).
Minapolitan merupakan kawasan pertanian yang terintegrasi dengan budidaya perikanan. Dari kedua sektor itu, Mukti mencoba menawarkannya kepada investor yang tertarik.
"Yang kami tawarkan berupa Industri pengolahan hasil perikanan yang terintegrasi juga dengan budidaya perikanan," ujar Mukti kepada bakabar.com, saat dihubungi di Tangerang, Senin, (24/7).
Baca Juga: Nenek Hidayah Sudah di Banjar, Bebas dari Jerat Hukum Arab Saudi
Menurutnya, Pemda memiliki lahan seluas 32 hektare yang siap untuk digunakan untuk kegiatan minapolitan. "Di situ ada juga lahan milik pemda yang siap kami tawarkan dengan luas 32 hektare," terangnya.
Adapun jenis ikan yang biasa dibudidayakan untuk kegiatan minapolitan sangat beragam. Namun sejauh ini yang dominan digunakan untuk budi daya adalah ikan patin.
"Yang budi dayanya layak dikembangkan dalam bentuk tambak pada kawasan minapolitan," kata Mukti.
Selain minapolitan, ia menuturkan sektor pariwisata sebagai programunggulan daerah. Karena itu, Mukti menyatakan sangat terbuka terhadap kedatangan para investor yang tertarik mengembangkan jasa pariwisata di Kabupaten Banjar.
Baca Juga: Jadi IKP Kalsel, Anggaran Banjarbaru Kalah dengan Banjarmasin
Menurutnya, banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan di sana. Salah satunya wisata religi yang selalu diselenggarakan setiap tahunnya.
"Kaitannya dengan kegiatan keagamaan yang tiap tahun ada haul, atau lebih dikenalnya haul kyai haji Jaini Abdul Gani, terus terdapat juga makam-makam guru-guru penyebaran agama Islam di Indonesia. Jadi pengunjung datang untuk ziarah," akunya.
Di samping itu ada sektor wisata alam. Menurut Mukti, Kabupaten Banjar yang berada di garis pegunungan Meratus sangat menarik untuk dikunjungi. Di tempat itu bisa djumpai waduk yang berada di kaki gunung Meratus. Waduknya sendiri bisa dikembangkan sebagai lokasi wisata air dan budaya ikan dalam bentuk 'keramba'.
"Jadi pada sektor wisata alam kami mengandalkan pemandangan alamnya yang cukup indah. Bisa dikatakan seperti raja ampat pemandangannya," sebut dia.
Baca Juga: Meriahnya Apkasi Expo 2023, Tembus 7 Ribu Pengunjung dalam 2 Hari
Selain sektor wisata, Mukti mengungkapkan adanya beragam produk UMKM yang diinisiasi dan dikembangbankan oleh masyarakat Banjar. Produk tersebut bisa ditemui di wilayah Martapura yang terkenal dengan hasil tambang batu-batuan, termasuk intan.
"Kemudian selain batu-batuan ada juga kain dan kuliner yang berbentuk kemasan. Itu juga kita terus dorong agar roda perekonomian di Kabupaten Banjar dapat terangkat," tandasnya.