bakabar.com, BALIKPAPAN- Jelang Iduladha distribusi sapi kurban di Balikpapan diperkirakan bakal meningkat. Problemnya, ada ancaman virus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Mengantisipasi hal itu, Pemko Balikpapan memperketat pendistribusian hewan kurban. Yang diterima, hanya dari Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sapi Jawa ditolak.
"Sapi-sapi yang didatangkan itu perizinannya melalui provinsi. Setahu saya hanya dari Bali dan NTT," kata Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan, Sri Wahjuningsih, kepada bakabar.com, Kamis (1/6).
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran PMK, Mentan Ajak Semua Pihak Berkolaborasi
Sri mengeklaim di Balikpapan tak ada kasus PMK. Meski begitu, untuk memastikan hewan kurban aman dikonsumsi, pihaknya juga membentuk tim kesehatan khusus.
"Tim ini untuk mengecek kesehatan hewan kurban. Baik di peternakan maupun yang didatangkan pedagang. Sapi-sapi atau kambing yang sudah dipastikan sehat, kami berikan stiker," jelasnya.
Biar tahu saja. Saat ini, sebanyak 1.740 ekor hewan kurban tersedia di Balikpapan. 1.400 sudah siap potong. Jumlah ini diperkirakan bakal meningkat mendekati Iduladha nanti.