bakabar.com, BANJARBARU – Belajar dari peristiwa kebakaran yang melanda Lapas Tangerang, Lapas Kelas II B Kota Banjarbaru melakukan pengecekan instalasi listrik.
Kasi Administrasi Keamanan dan Ketertiban, Samuel Siregar, mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan.
“Sudah, tak lama usai kejadian ada arahan dari pusat dan kita langsung mengecek listrik di sini. Seluruh blok sudah diperiksa. Hasilnya tidak ada yang berpotensi memicu kebakaran,” kata Samuel, Jumat (10/9).
Pengecekan ini sendiri, kata Samuel, memang diagendakan berkala meskipun rentang waktunya cukup jauh.
Selain faktor korsleting, salah satu yang harus diperhatikan adalah dari kelakuan narapidana di dalam sel atau blok.
“Nah jadi selain adanya korsleting, kita juga mengantisipasi apabila ada warga binaan pemasyarakat (WBP) yang nekat atau berulah dengan aliran listrik ini. Semisal mau nyuri alirannya atau mengutak-atik kabel. Ini kita antisipasi dengan sidak,” tegasnya.
Samuel menyebut fasilitas listrik di dalam blok maupun kamar memang sangat dibatasi. Listrik hanya untuk lampu penerangan serta kipas angin.
“Kita juga sudah koordinasi dengan pihak PLN agar lebih memastikan instalasi kelistrikan kita. Rencananya dalam waktu dekat akan dicek oleh teknisi mereka. Tapi dari hasil pengecekan kita sejauh ini aman,” katanya.
Lalu, apakah ada mitigasi lainnya untuk mencegah musibah kebakaran seperti yang menimpa Lapas Tangerang.
Samuel menjawab jika sebelum adanya insiden di Tangerang, memang pihaknya sudah menyediakan upaya pencegahan.
“Selain pengecekan tadi dan sidak terkait WBP yang berulah dengan kelistrikan, kita juga sediakan APAR untuk tiap-tiap blok. Hanya saja tempatnya di luar blok karena dikhawatirkan alat ini disalahgunakan WBP. Jadi hanya petugas yang bisa mengakses,” bebernya.