bakabar.com, BANJARMASIN – Banjarmasin punya sejarah kelam. Kerusuhan besar pernah terjadi di ibu kota Kalimantan Selatan itu.
Tragedi berdarah terparah sepanjang sejarah Kalsel itu terjadi pada Jumat 23 Mei 1997.
Pemicunya tak lain soal konflik perpolitikan. Warga Banjarmasin mengenalnya dengan sebutan “Jumat Kelabu”.
Jumat depan adalah “Jumat Keramat”. Hari itu adalah penentuan siapa yang akan memimpin Kalsel ke depan.
Pasangan Birin-Muhidin (BirinMU), atau Denny-Difri (H2D)? Mahkamah Konstitusi (MK) akan membacakan putusan sidang sengketa Pilgub Kalsel 2020 Jumat (19/3) siang.
Jelang “Jumat Keramat”, Danrem Antasari Endus Adanya Gejolak
Jelang pembacaan putusan MK, muncul kekhawatiran akan adanya gejolak di masyarakat. Penyebabnya karena masing-masing kubu tak mampu menahan diri.
Itu tentu tak diharapkan. Masing-masing pihak baik dari BirinMU maupun H2D diminta untuk merangkul simpatisannya. Jangan sampai membuat kegaduhan.
Sementara, aparat keamanan TNI dan Polri mulai merapatkan barisan. Pengamanan pembacaan putusan MK bakal dilakukan selama satu pekan, terhitung besok Kamis (18/3).
“Jadi mulai besok sampai Kamis. Selama satu Minggu. Besok kita apel gelar pasukan power on hand Kapolda,” ujar Karo Ops Polda Kalsel Kombes Pol Moch Noor Subchan, Rabu (17/3).
Sesuai arahan Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto, masing-masing pihak baik BirinMU maupun H2D untuk legawa menerima putusan, baik menang ataupun kalah.
Polda Kalsel tegas melarang adanya pengerahan massa dari masing-masing kubu. Jika kedapatan akan langsung dibubarkan aparat keamanan.
“Apapun hasilnya jangan ada pengerahan massa. Kalau ada ya kita bubarkan, kan masih pandemi imbauan pak kapolda seperti itu,” beber Subchan.
Untuk sementara, lanjut Subchan, pihaknya juga proaktif melakukan pendekatan kepada masing-masing paslon. Agar bisa turut menyejukkan suasana.
“Sementara kan tetap kita pendekatan ke masing-masing paslon,” katanya.
Lantas berapa personel yang disiapkan jelang hingga pasca-pembacaan putusan MK ini?
Subchan bilang ada sekitar 350 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan. Rinciannya 100 dari Brimob, 100 TNI dan 150 staf Polda Kalsel.
“Tadi pagi Polresta Banjarmasin juga sudah gelar pasukan. Ada TNI ada Satpol-PP nya,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Polda Kalsel juga telah mengirimkan 50 personel Brimob ke Kabupaten Kotabaru. Mengingat besok, Kamis (18/3) MK bakal membacakan putusan untuk sengketa Pilkada disana.
“Kemudian untuk antisipasi Kotabaru, kita sudah geser 50 brimob dan 30 Brimob dari Polres Tanbu,” pungkasnya.
Jelang “Jumat Keramat”, Tim BirinMu-H2D Ungkap Prediksi Putusan MK