bakabar.com, BANJARBARU – Lantaran sering diterpa banjir, warga Kompleks Pondok Indah RT 04/RW 09, Batu Besi, Landasan Ulin Timur, Banjarbaru, mengatasinya sendiri dengan menanam ratusan pohon di sekitarnya masing-masing.
Sebanyak 400 bibit jambu air dan mangga yang mereka tanam berjejer di sisi jalan sekitar, Jumat (26/8) petang.
Penanaman bibit pohon ini juga dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Republik Indonesia dengan cinta bumi.
Ketua RT 4, Kompleks Pondok Indah Trikora, Kasmani mengatakan penanaman bibit pohon ini merupakan panggilan nurani untuk menghijaukan lingkungan sekitar.
Selain itu juga untuk mengatasi banjir yang sering melanda warganya. Dipaparkan Kasmani, dua tahun terakhir selalu terkena banjir.
“Terparah di 2021. Hingga dua pekan lamanya kami kebanjiran,” katanya.
Dirinya berharap dengan adanya kegiatan menanam pohon ini dapat mengatasi banjir yang sering kali menerpa.
Pemerhati lingkungan, Robert Hendra Sulu mengatakan, untuk berbenah itu harus dimulai dari diri masing-masing. menurutnya sederhana saja. Dari yang kecil hingga cakupan besar.
“Dimulai dari lingkungan kita sendiri dulu,” ujarnya.
Robert menyebut, bencana tak bisa direncanakan, tapi bencana melahirkan rencana. Dari itulah kegiatan ini dilaksanakan.
Dia mengharapkan, kegiatan yang pihaknya laksanakan ini menajadi role model. Menurutnya, manusia harus seimbang dengan alam.
“Macam memainkan harmonika. Seimbang antara ditiup dan dihisap,” katanya mengumpamakan.
Mengapa bibit jenis buah-buahan yang ditanam? Robert menajwab lugas. Menurutnya masayarakat itu harus dilibatkan.
Maksudnya dilibatkan, karena tanaman buah ini dekat dengan masyarakat. “Jadi kita mulai yang mungkin tak menunggu lama agar manfaatnya sudah bisa dirasakan masyarakat,” imbuhnya.
Karenanya, ia menginisiasi agar bibit yang ditanam jenis buah-buahan. Robert bilang, kegiatan ini tak hanya sampai menanam bibit.
Namun juga merawat dan menjaganya hingga bisa dirasakan warga semua.
Terakhir, Robert berharap ada dorongan dan tindak lanjut dari pemerintah terkait banjir yang sering mereka rasakan.