Pemilu 2024

Anis Matta Maknai Ramadan Momentum Rajut Koalisi Rekonsiliasi Pemilu 2024

Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta memaknai bulan Ramadan di tahun politik sebagai momentum merajut koalisi rekonsiliasi sehingga meminimalisir

Featured-Image
Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta memaknai bulan Ramadan di tahun politik sebagai momentum merajut koalisi rekonsiliasi sehingga meminimalisir terjadinya perpecahan politik.

"Puasa ini kan semacam kondisi pengendalian supaya kita semua solid dan memperkuat soliditas. Dengan demikian, amaliyah yang paling afdal di bulan Ramadan adalah membangun koalisi rekonsiliasi," kata Anis dalam Gelora Talks di Jakarta, Kamis (23/3).

Baca Juga: Partai Gelora Kalsel Pasang Target Pemilu 2024

Ia menerangkan bahwa pembangunan koalisi rekonsiliasi diartikan seluruh komponen bangsa dapat membangun soliditas dan meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.

"Saya berpikir, terlepas dari kompetisi politik kita menuju 2024, kita harus tetap meletakkan kepentingan bangsa itu lebih tinggi dari semuanya," ujarnya.

Pembangunan koalisi rekonsiliasi menuju Pemilu 2024 diharapkan dapat mempererat dan menyatukan prinsip membenahi Indonesia dan meniadakan disintegrasi bangsa di tengah banyak tantangan.

Baca Juga: Dialog dengan Emak-emak Pasar Terapung, Partai Gelora Bicara Ekonomi

"Musuh kita sebenarnya adalah krisis dan krisis inilah yang mengancam kita. Banyak anomali yang terjadi sekarang, yang diberi sanksi Rusia, tapi yang bangkrut bank-bank Amerika dan Eropa," sebutnya.

Sebab Indonesia tengah menghadapi cobaan yang kompleks dan dibayang-bayangi kebangkrutan negara, hingga ancaman disintegrasi bangsa. Maka ramadan dapat menjadi titik balik untuk memperlembut tatanan masyarakat dan politik lebih mengutamakan kedamaian dan penyelesaian masalah yang solutif.

"Ramadan itu bulan penuh berkah. Orang Indonesia kan senangnya buka puasa bersama. Sambil buka puasa bersama, itu partai politik bisa membicarakan rekonsiliasi. Saya kira ini akan menjadi amal politik kita," jelas dia.

Baca Juga: Perempuan Partai Gelora Terpukau Potensi Industri Sasirangan Kalsel

Eks Presiden PKS ini membeberkan bahwa Presiden Jokowi melayangkan warning agar Indonesia tetap mewaspadai krisis global, meskipun ekonomi tampak tumbuh dalam kondisi baik-baik saja.

"Jadi di tengah krisis ini, kita perlu menyatukan dan mengkonsolidasi para elit politik, militer, ekonomi, ulama, akademisi, dan budayawan agar semua bersiap menghadapi krisis ini. Ramadhan ini adalah momentum yang paling bagus untuk membuat format koalisi rekonsiliasi baru," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner