Pemilu 2024

Anies-Cak Imin Masih Buka Pintu Bagi Demokrat untuk Bergabung Kembali

Koalisi Perubahan masih membuka ruang bagi Partai Demokrat untuk menjadi bagian dalam gerbong mereka menghadapi Pilpres 2024 mendatang.

Featured-Image
Ratusan relawan mengiringi kedatangan Anies Baswedan di Surabaya, Sabtu (2/9). apahabar.com/Hana

bakabar.com, JAKARTA - Koalisi Perubahan masih membuka ruang bagi Partai Demokrat untuk menjadi bagian dalam gerbong mereka menghadapi Pilpres 2024 mendatang.

Juru Bicara bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Sudirman Said mengatakan mereka membuka ruang bagi pihak lain termasuk Partai Demokrat untuk menjadi bagian dari koalisi mereka.

Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar-Ridwan Kamil Ungguli Pasangan Anies dan Imin

Koalisi Perubahan sendiri saat ini terdiri dari Partai NasDem, PKB dan PKS. Koalisi sempat bergandengan dengan Partai Demokrat, namun belakangan mereka mundur dari koalisi karena menganggap Anies dan NasDem tidak mengakomodir apa yang diinginkan.

"Kami sangat terbuka, bahkan dalam berbagai kesempatan pak Anies dan pak Muhaimin sempat juga mengatakan memiliki harapan besar kepada Partai Demokrat untuk kembali. Kalau pun tidak bersama-sama dengan koalisi, tetap bisa bekerja sama dalam agenda-agenda besar yang memerlukan banyak tenaga," kata Sudirman di Jakarta, Sabtu (16/9).

Baca Juga: Membaca Skenario Pemenangan Anies dari PKS dan Demokrat

Meskip demikian, dirinya menghormati keputusan Partai Demokrat untuk keluar dari koalisi tersebut. Namun, ia juga mengatakan pintu Koalisi Perubahan tetap terbuka untuk partai berlogo Mercy tersebut.

"Jadi, kita sangat membuka pintu apabila nanti suatu ketika Demokrat memutuskan untuk bersama-sama lagi," tandasnya.

Diketahui, Partai Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan setelah Partai NasDem menggandeng Cak Imin dan PKB. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono digadang-gadang untuk menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan hal tersebut merupakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Partai NasDem dan Surya Paloh.

Editor


Komentar
Banner
Banner