bakabar.com, BARABAI - Insiden mobil dinas TNI Kodim 1002/Barabai menyeruduk sebuah poskamling di Desa Binjai, Labuan Amas, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menyisakan tanda tanya.
Sebanyak tiga warga tewas dalam insiden maut sekitar pukul 07.00, Selasa (10/10) tersebut. Termasuk di antaranya seorang bayi berusia 4 bulan. "Tewas dalam gendongan, demikian juga neneknya," ujar Ketua RT 5 Binjai Pirua, Suriansyah kepada Banjarmasinbakabar.com.
Petaka bermula ketika Rusnah berdiri di samping poskamling sembari menggendong cucunya. Tiba-tiba datang sebuah mobil berkelir hijau dari arah Pantai Hambawang menuju Amuntai. Brakk, mobil berjenis Dmax berplat 3374-VI itu menabrak Rusnah.
Tak hanya Rusnah dan cucunya, mobil TNI yang mengangkut puluhan jeriken itu juga menabrak seorang pelajar berusia 13 tahun. Hendak berangkat sekolah menggunakan sepeda, pelajar ini terlempar ke jalan raya hingga tewas.
Saat berita ini ditayangkan pukul 18.49 WIB, identitas pengemudi mobil Kodim 1002/HST sudah teridentifikasi. Dia adalah Arif, seorang warga sipil. bakabar.com masih mencari tahu keterkaitan Arif dengan TNI. Dugaan sementara, ia mengantuk.
Jeriken Bensin
Temuan puluhan jeriken BBM di bak belakang mobil mengundang kecurigaan. Jumlahnya mencapai puluhan jeriken BBM berkapasitas 20 liter. Dugaan praktik pelangsiran pun mencuat.
Kendati begitu, Komandan Kodim 1002/HST, Letkol Kav Gagang Prawardhana buru-buru membantah. "Kalau memang membawa bahan bakar, betul," ujarnya melalui Kasdim, Mayor Arm Agus Sutisna.
"Tapi itu untuk keperluan kegiatan karya bakti TNI di wilayah LAU pengerasan jalan 3,5 kilometer. Jadi bahan bakar itu digunakan untuk pengangkutan material," tegasnya.
Belakangan masalah ini selesai secara kekeluargaan. Pihak Kodim 1002/HST janji bertanggung jawab. "Apa pun keperluan pihak korban, seperti mengurus jenazah, tahlilan maupun kegiatan lainnya akan kami dukung," ujarnya.
Terpisah, Kapolres HST AKBP Sigit Hariyadi memastikan kasus sedang ditangani tim gabungan Satlantas dan Subdenpom VI/2-1 Kandangan.
"Kami membantu tindak pertama kejadian di TKP. Jika warga sipil maka kasusnya kami yang menangani. Namun sebaliknya (anggota-red) akan ditangani Denpom," terangnya melalui Kasi Humas Polres HST, AKP Soebagiyo.